Setelah meluncurkan album "Dua Buku" pada 30 Juli 2019, perjalanan bermusik Pusakata dalam album "Mesin Waktu 2020" berlanjut lewat lagu "Doa Pagi Ini" yang jadi pembuka. Album ini rencananya akan diluncurkan dalam bentuk single satu persatu di semua platform musik.Tiga unsur yang kuceritakan dengan rasa syukur yang mendalam..
Dalam "Doa Pagi Ini", Pusakata bercerita tentang tiga unsur: rumah, doa, dan sepatu.
Rumah, baginya adalah sebuah tempat penuh energi baik, juga tempat istirahat di mana doa-doa baik selalu hadir di dalamnya.
Baca juga: Payung Teduh - Pusakata kolaborasi garap lagu Dian Pramana Poetra
Doa, harapan berisi keinginan untuk mencari ketenangan hidup. Pencapaian tertinggi dari perjuangan mencari bahagia dalam hidup dan kehidupan.
"Ayah, ibu, kakek, nenek, dan anak yang menjadi dinding dan atap teduhan batin yang selalu membawa berkah, sungguh menjadi inspirasi utama dalam diriku," tutur musisi bernama asli Mohammad Istiqamah Djamad, dalam keterangannya, Senin.
Sementara sepatu adalah gambaran kecil dari mimpi seorang anak manusia, seperti mimpi memakai sepatu bagus ke sekolah dengan penuh rasa semangat dan percaya diri.
Gambaran itu, ujar Pusakata, terinspirasi dari anak-anak pedalaman di timur Indonesia yang tetap senang dan semangat pergi ke sekolah, meski harus menempuh jarak yang jauh dengan alas kaki sederhana atau tanpa alas laki sama sekali.
"Tiga unsur yang kuceritakan dengan rasa syukur yang mendalam, karena pernah dan masih memiliki kesempatan melewati momen dan tempat-tempat itu hingga kini. Kuceritakan kembali dalam lagu Doa Pagi Ini (Sepatu) yang menjadi single pertama dari rangkaian karya terbaruku dalam album Mesin Waktu 2020," jelas Pusakata.
Dia berharap karya ini bisa jadi doa yang manis untuk para pendengar.
Baca juga: Pusakata balut "Pejamkan Matamu" dengan nuansa syahdu dan puitis
Baca juga: "Lagu Pesisir", lagu baru dari Pusakata
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020