Pemerintah Kota Jakarta Selatan menggalakkan kegiatan daur ulang sampah dengan mengajak warga lebih kreatif memilah sampah menggunakan aplikasi digital agar bisa menghasilkan 'cuan' (keuntungan) di masa pandemi COVID-19.kegiatan daur ulang ini juga dapat menyelesaikan persoalan sampah yang ada di wilayah DKI Jakarta, khususnya Jakarta Selatan
Wali Kota Jakarta Selatan, Marullah Matali, di Jakarta, Senin, mengatakan daur ulang sampah ini sebagai program jangka panjang melibatkan warga untuk memilah sampah hingga menjadi rupiah.
Baca juga: Dinas LH DKI tangani 1.231 kilogram sampah masker
"Di Jakarta Selatan paling sedikit menghasilkan sampah 1.400 ton per harinya, dari jumlah itu ada yang bisa didaur ulang, ada juga yang tidak bisa," kata Marullah.
Pemkot Jakarta Selatan melihat ada sisi ekonomi sampah yang dapat dihasilkan dari kegiatan daur ulang, maka dicanangkan #gerakandaurulang yang dikomandoi oleh Tim Penggerak Pembedayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK).
Beberapa jenis sampah yang bisa didaur ulang, seperti plastik pembungkus kemasan makanan, produk rumah tangga, kemasan kaleng, maupun botol-botol minuman kemasan.
Menurut Marullah, kegiatan daur ulang ini juga dapat menyelesaikan persoalan sampah yang ada di wilayah DKI Jakarta, khususnya Jakarta Selatan.
Baca juga: DLH: Pemakaian masker dan sarung tangan selama pandemi meningkat
"Menyelesaikan persoalan sampah tidak oleh pemerintah saja, tapi melibatkan 'stakeholder' bahkan aplikator, atau pihak ke tiga," ujar Marullah.
Marullah menyebutkan, gerakan daur ulang sampah ini adalah kreativitas yang masih orisinal yang kini dikolaborasikan dengan Pemkot Jakarta Selatan melalui TP PKK.
Program kolaboratif ini diusung bersama aplikator Duitin (Daur Ulang Itu Ini). Platform digital yang memungkinkan warga mendapatkan timbal balik (feedback) berupa pemenuhan kebutuhan dengan menukarkan sampah.
"Sampah yang dimaksudkan ini berupa material yang bisa di daur ulang," ujar Marullah.
Baca juga: DLH DKI Jakarta sediakan 36.000 kantong sampah daur ulang
Marullah menilai program daur ulang dengan pelibatan warga dan menggunakan media digital sebagai kegiatan yang kolaboratif.
"Lagi pandemi enggak bisa kesana-kemari. Enggak sempat buang sampah keluar. Tadinya bayar untuk membuang sampah sekarang malah kita dapat bayaran," ujarnya.
Masyarakat, lanjut dia, hanya tinggal membawa sampah yang tadinya sudah tidak layak, menjadi barang menjanjikan dan menghasilkan.
"Bawa sampah yang berbahaya jadi membahagiakan," kata Marullah.
Sementara itu, Ketua TP PKK Jakarta Selatan, Komariah Marullah menjelaskan, program tersebut bisa membantu mengurangi dampak sampah terhadap lingkungan.
Menurut dia, tujuan pengelolaan sampah yang tegak adalah untuk membuat sampah memiliki nilai ekonomi atau mengubahnya menjadi bahan yang tidak membahayakan lingkungan.
"Ada manfaat yang didapatkan mulai dari estetika, pengelolaan ekonomi dan kekayaan lingkungan yang dapat dirasakan oleh masyarakat," kata Komariah.
Ia menambahkan, menyelesaikan persoalan sampah harus terintegrasi, terutama adanya sinergi dari berbagai pihak.
Menurut dia, aplikasi Duitin merupakan salah satu solusi untuk warga Jakarta Selatan dalam pemilahan sampah dan warga hanya tinggal mengunduh (install) applikasinya secara gratis di ponsel pintarnya.
"Dengan applikasi Duitin, warga dengan mudah mengelola sampah. TP PKK dan para kader turut membantu program pemerintah khususnya Sudin Lingkungan Hidup dalam menjalankan pengelolaan sampah rumah tangga," kata Komariah.
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020