• Beranda
  • Berita
  • Menparekraf perbarui protokol CHSE antisipasi varian baru COVID-19

Menparekraf perbarui protokol CHSE antisipasi varian baru COVID-19

29 Desember 2020 21:18 WIB
Menparekraf perbarui protokol CHSE antisipasi varian baru COVID-19
Menparekaf siap perbarui protokol CHSE untuk antisipasi varian baru COVID-19 (Hanni Sofia)

Intinya kita harus mengutamakan keselamatan kesehatan masyarakat

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno siap memperbarui, mengadaptasi, dan menyesuaikan protokol CHSE bagi sektor pariwisata untuk mengantisipasi masuknya varian baru COVID-19 dari luar negeri.

“Yang jelas, kalau kita harus adaptasi dengan varian baru ini, tim kita bisa langsung beradaptasi misal bisa ada tambahan dari Cleanliness-nya, Health-nya, Safety, dan Sustainable Environtment-nya, nanti kita akan tambahkan,” kata Sandiaga Uno dalam jumpa pers akhir tahun di Hutan Kota by Plataran Jakarta, Selasa.

Namun, untuk itu, pihaknya menanti keputusan dan langkah lebih lanjut dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebagai leading sector terkait varian atau strain baru COVID-19 tersebut.

Baca juga: Menparekraf tinjau penerapan protokol kesehatan libur Nataru di Bali

Pihaknya juga menyatakan terus berkolaborasi dengan Kemenkes untuk mendapatkan update terbaru terkait isu itu.

“Intinya kita harus mengutamakan keselamatan kesehatan masyarakat kita,” kata Sandiaga Uno.

Sandiaga Uno juga telah berkoordinasi intensif dengan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dan selalu mendapatkan perkembangan terakhir terkait isu tersebut.

“Kamu mendapat update terakhir dari Bu Menlu dengan pertimbangan matang berbasis data dan sudah menjadi keputusan antara tanggal 1 sampai tanggal 14 Januari 2020, warga negara asing tidak bisa masuk,” kata Sandiaga Uno.

Baca juga: Percepat pemulihan wisata, Sandi Uno ajak dialog pemda se-Indonesia

Ia memastikan pertimbangan keselamatan rakyat merupakan kepentingan yang lebih besar dari apapun.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesudibjo mengatakan pihaknya telah mendapatkan laporan dan informasi bahwa varian yang muncul terbaru saat ini bersifat sangat menular atau infectius.

Untuk itu, ia menegaskan, meski hal itu merupakan ranah pakar untuk menjelaskan, tetapi semua pihak harus berhati-hati dan menerapkan protokol ketat serta patuh pada anjuran pemerintah.

Baca juga: Pariwisata nasional bertumpu wisatawan domestik hingga adanya vaksin

Baca juga: Sandiaga Uno tegaskan silang pendapat soal wisata halal sudah selesai

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2020