Yahua, yang berbasis di provinsi Sichuan, China barat daya mengumumkan nilai total kontrak yang ditandatangani oleh anak perusahaannya yang sepenuhnya dimiliki Yaan Lithium, sebesar 630-880 juta dolar AS selama 2021-2025.
Dikutip dari Reuters, Rabu, analis dari Daiwa Capital Markets mengatakan bahwa nilai yang diterjemahkan ke dalam jumlah total pengadaan lithium hidroksida sebanyak 63.000-88.000 ton, atau 12.600-17.600 ton per tahunnya.
Pada Mei tahun ini, Yahua mengoperasikan pabrik lithium hidroksida 20.000 ton per tahun di kota Yaan, lebih dari dua kali lipat kapasitas sebelumnya. Meski harga merosot turun di posisi terendah akibat kelebihan pasokan dan permintaan lithium yang diakibatkan oleh COVID -19.
Tesla, yang mulai mengirimkan kendaraan pertama dari Gigafactory di Shanghai pada Desember tahun lalu, sudah mendapatkan pasokan lithium bahan dalam baterai EV dari Ganfeng Lithium China, salah satu produsen komoditas terbesar yang ada di dunia.
Analis Daiwa menuliskan bahwa kesepakatan ini menggarisbawahi "permintaan besar" Tesla untuk baterai lithium hidroksida, "terutama mengingat peningkatan produksi Model Y" di Shanghai.
"Kami berharap Ganfeng akan terus menjadi pemasok lithium hidroksida utama Tesla jika bukan karena permintaan yang kuat ini," tulisnya.
Baca juga: VW ujicoba wallbox pengisi daya mobil listrik
Baca juga: Pemerintah ajak Tesla berinvestasi di Indonesia
Baca juga: Mobil listrik baterai Lexus UX 300e resmi dijual seharga Rp1,2 miliar
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020