Laporan itu menyebut bahwa proyek tersebut menelan biaya "puluhan juta dolar AS" dan berpotensi menciptakan perjanjian bisnis baru dengan pabrikan mobil listrik AS, Tesla.
"Tesla 4680" merupakan jenis baterai baru yang menggunakan bahan kimia berbeda dengan baterai sebelumnya. Komponen penyimpan daya listrik itu juga diklaim menggunakan material yang lebih mahal.
Baterai 4680 diharapkan memiliki kepadatan energi 5 kali lipat dengan daya 6 kali lebih banyak dari baterai yang saat ini digunakan pada mobil Tesla. Baterai itu digadang-gadang dapat menghemat biaya produksi per kWh sebesar 56 persen.
Kepala keuangan Panasonic, Hirokazu Umeda mengatakan pada Oktober bahwa proyek itu akan berjalan dengan "segera" setelah Tesla mengumumkan prototipe baterai itu.
"Bersiap untuk menyiapkan jalur produksi prototipe secara paralel," kata Hirokazu Umeda kepada Reuters dikutip Jumat.
Kendati demikian, CEO Tesla Elon Musk menyatakan bahwa Panasonic bukanlah satu-satunya penyuplai baterai untuk Tesla. Tesla akan membuka pintu lebar-lebar untuk pemasok baterai lainnya demi mendorong rencana perusahaan yang ambisius, misalnya dari LG Chem dan CATL.
Baca juga: Mobil listrik baterai Lexus UX 300e resmi dijual seharga Rp1,2 miliar
Baca juga: Ford ungkap ingin produksi baterai EV sendiri
Baca juga: Investasi pengembangan baterai langkah strategis menuju industri EV
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021