Bea Cukai Jayapura berencana meningkatkan kerja sama dengan satuan tugas TNI yang bertugas di perbatasan RI-Papua Nugini, mengingat kawasan ini rawan penyelundupan narkotika jenis ganja.Jalan setapak itu sering digunakan bagi warga kedua negara menyelundupkan
Kepala Bea Cukai Jayapura Albert Simorangkir, di Jayaoura, Sabtu, mengakui kawasan perbatasan RI-PNG rawan penyelundupan khususnya ganja, sehingga perlu meningkatkan kerja sama dengan satgas pamtas melakukan patroli.
Menurutnya, patroli gabungan akan lebih sering dilakukan guna mempersempit ruang gerak para penyelundup yang ingin menyelundupkan barang terlarang ke wilayah RI khususnya Kota Jayapura.
Selama 2020 lalu, ganja yang berhasil disita sekitar 1,5 kg yang didapat saat berpatroli di sekitar perbatasan RI-PNG dan menangkap empat orang.
Barang bukti dan keempat tersangka sudah diserahkan ke polisi untuk diproses lebih lanjut, kata Simorangkir seraya menambahkan, saat berpatroli gabungan di akhir tahun yakni Kamis (31/12), Bea Cukai Jayapura dan Satgas Pamtas Yonif MR 413/Bremoro menemukan dua paket ganja di lokasi berbeda di perbatasan RI-PNG yakni di sekitar jalan setapak atau jalan tikus yang ada di wilayah Kampung Mosso.
Kampung Mosso yang masuk di wilayah Kota Jayapura merupakan kampung yang berbatasan dengan PNG.
"Jalan setapak itu sering digunakan bagi warga kedua negara menyelundupkan barang-barang ilegal khususnya ganja, " kata Albert Simorangkir.
Wilayah kerja Bea Cukai Jayapura meliputi sembilan kabupaten dan kota di Papua, sedangkan wilayah yang berbatasan dengan PNG, yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Keerom, dan Kabupaten Pegunungan Bintang.
Baca juga: Empat WN PNG ditangkap bawa 10 kg ganja ke Jayapura
Baca juga: Polisi tangkap dua pengedar ganja di Jayapura-Keerom, satu WN PNG
Baca juga: Empat WN PNG ditangkap bawa 10 kg ganja ke Jayapura
Baca juga: Polisi tangkap dua pengedar ganja di Jayapura-Keerom, satu WN PNG
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021