Pemerintah Kabupaten Kudus Provinsi Jawa Tengah menyiapkan dua tempat untuk menampung para pengungsi asal Desa Pasuruhan Lor Kecamatan Jati yang rumahnya tergenang banjir, menyusul jebolnya tanggul Sungai Gelis.Petugas di pengungsian juga harus memastikan bahwa semua pengungsi menerapkan protokol kesehatan karena saat ini masih masa pandemi COVID-19
"Saat ini ada dua tempat pengungsian, yakni di SMP Muhammadiyah yang ada di Desa Pasuruhan Lor serta TPQ Khurriyatul Fikri dengan kapasitas bisa menampung hingga 500-an orang," kata Pelaksana tugas Bupati Kudus Hartopo di Kudus, Sabtu.
Baca juga: Banjir landa sejumlah wilayah di Tanjungpinang
Para pengungsi, kata dia, sebelum masuk ke tempat pengungsian juga akan menjalani tes cepat antibodi demi memastikan tidak ada yang membawa virus corona.
Tempat tidur masing-masing keluarga juga disiapkan pembatas khusus agar tidak bercampur dengan pengungsi lainnya demi menghindari kemungkinan terjadinya penularan virus corona.
"Petugas di pengungsian juga harus memastikan bahwa semua pengungsi menerapkan protokol kesehatan karena saat ini masih masa pandemi COVID-19," ujarnya.
Baca juga: Polisi evakuasi korban banjir di Desa Pematang Baru, Kalsel
Kepala Desa Pasuruhan Lor Nor Badri mengungkapkan jumlah pengungsi hingga siang hari mencapai 124 jiwa yang semuanya mengungsi di rumah sanak saudaranya yang rumahnya terdekat.
Tersedia tempat pengungsian yang lebih representatif karena tersedia dapur umum dan tim medis, dia menyarankan warganya untuk mengungsi di dua tempat tersebut.
Baca juga: Pemkab Purbalingga tunggu kajian pergerakan tanah di Kaligondang
Untuk rumah warga yang tergenang banjir, diperkirakan mencapai 100-an rumah dari total 300-an keluarga.
"Warga sendiri saat ini tidak bisa beraktivitas karena listrik juga padam serta warga juga kekurangan air bersih," ujarnya.
Pemkab Kudus sendiri melalui BPBD dan tim gabungan juga sudah menerjunkan perahu untuk evakuasi warga karena akses jalan utama tidak bisa dilewati, menyusul derasnya air sungai melalui tanggul jebol.
Jalan satu-satunya untuk evakuasi warga, yakni dengan menggunakan perahu karet melalui areal persawahan yang juga tergenang banjir.
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021