Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengatakan prioritas Merdeka Belajar 2021 difokuskan pada pembiayaan pendidikan baik jenjang pendidikan dasar dan menengah maupun pendidikan tinggi.
“Prioritas Merdeka Belajar 2021 akan fokus pada pembiayaan pendidikan, di antaranya KIP Kuliah dengan target 1,095 juta mahasiswa, KIP Sekolah dengan target 17,9 juta siswa,” ujar Nadiem dalam taklimat media secara daring di Jakarta, Selasa.
Dia menambahkan layanan khusus pendidikan masyarakat dan kebencanaan dengan target 42.896 sekolah, tunjangan profesi guru dengan target 363 ribu guru, dan pembinaan SILN dan bantuan pemerintah kepada 13 SILN dan 2.236 lembaga.
Fokus selanjutnya pada Merdeka Belajar 2021 adalah Program Digitalisasi Sekolah dan Medium Pembelajaran melalui empat sistem penguatan platform digital, delapan layanan terpadu Kemendikbud, Kehumasan dan Media, 345 model bahan ajar dan model media pendidikan digital, serta penyediaan sarana pendidikan bagi 16.844 sekolah.
Baca juga: Mendikbud dorong Universitas Brawijaya jadi PTNBH
Baca juga: Nadiem sebut fokus 2021 adalah perekrutan guru PPPK
Prioritas selanjutnya adalah pembinaan peserta didik, prestasi, talenta, dan penguatan karakter.
“Prioritas ini akan diciptakan melalui tiga layanan pendampingan advokasi dan sosialisasi penguatan karakter, pembinaan peserta didik oleh 345 pemerintah daerah, serta peningkatan prestasi dan manajemen talenta kepada 13.505 pelajar,” ujar dia.
Selanjutnya, pada 2021 Kemendikbud menargetkan akan melakukan pendidikan kepada 19.624 guru penggerak, sertifikasi terhadap 10.000 guru dan tenaga kependidikan, rekrutmen guru PPPK di 548 oleh 548 pemerintah daerah, penjaminan mutu dan sekolah penggerak serta organisasi penggerak kepada 20.438 orang guru.
Dalam peningkatan kurikulum dan asesmen nasional, Kemendikbud akan melakukan pelatihan kurikulum baru kepada 62.948 guru dan tenaga kependidikan, pendampingan dan sosialisasi implementasi kurikulum dan asesmen di 428.957 sekolah, mengembangkan 4.515 model kurikulum dan perbukuan, dan akreditasi dan standar nasional pendidikan di 94.912 lembaga.
Dalam revitalisasi pendidikan vokasi, Kemendikud akan merevitalisasi 900 SMK yang berbasis industri 4.0, akan melakukan dukungan dan percepatan link and match dan kemitraan dengan 5.690 orang dan 250 dunia usaha dan dunia industri, dukungan pencapaian indeks kinerja utama pada 47 Perguruan Tinggi Negeri Vokasi.
Kementerian itu juga akan melakukan pendidikan kecakapan kerja dan pendidikan kecakapan kewirausahaan kepada 66.676 orang, penguatan pendidikan tinggi vokasi pada 200 program studi, sertifikasi kompetensi kepada 300 orang dosen, penguatan pendidikan PNBP/BLU kepada 75 perguruan tinggi, dan penguatan sarana prasarana SBSN di delapan perguruan tinggi.
Selanjutnya, dalam pemajuan kebudayaan dan bahasa, Kemendikbud akan memberikan apresiasi dan peningkatan SDM kepada 5.225 orang di 994 satuan pendidikan.
Selanjutnya, akan mengadakan kegiatan dan program publik dengan sasaran 619.515 orang, 450 layanan, 352 kegiatan dan 1 platform, pengelolaan cagar budaya dan warisan budaya tak benda pada 72.305 unit, penguatan desa dan fasilitas bidang kebudayaan kepada 359 desa dan 260 kelompok masyarakat, layanan percepatan dan masyarakat adat kepada 1.031 orang di 25 wilayah adat.
Selain itu juga fokus pada gerakan literasi nasional, penerjemahan 1.795 judul buku kelas dunia dan sastra daerah, dan penguatan bahasa terhadap kamus dan istilah 21.287 kosakata, UKBI kepada 217.000 orang, 200 orang BIPA, 30 Banbin dan perlindungan bahasa dan sastra, 2.500 orang dan 11 bahasa daerah.*
Baca juga: Kemendikbud lakukan penyesuaian kebijakan akibat pandemi COVID-19
Baca juga: Kemendikbud luncurkan enam episode Merdeka Belajar selama 2020
Pewarta: Indriani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021