Gubernur Nusa Tenggara Barat H Zulkieflimansyah bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) akan divaksinasi COVID-19 pada tahap pertama.Untuk itu, edukasi sebelum vaksinasi ke masyarakat penting dilakukan agar masyarakat secara sadar mau diimunisasi vaksin COVID-19
"Kami sedang rapat persiapan terkait dengan hal itu," kata Kepala Dinas Kesehatan NTB, dr Nurhandini Eka Dewi di Mataram, Rabu.
Vaksinasi perdana tingkat pusat akan dilakukan secara simbolis pada tanggal 13 Januari. Presiden Joko Widodo menjadi yang pertama akan divaksin.
Baca juga: Ketua DPD: Vaksinasi dapat tekan defisit di bawah tiga persen
Selanjutnya tanggal 14 Januari secara serentak di 34 provinsi juga akan divaksin, diantaranya kepala daerah, Forkopimda, tokoh agama dan tokoh masyarakat secara simbolis sebanyak 10 orang, termasuk juga Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah.
Diketahui, sebanyak 28.760 vial vaksin COVID-19 sudah tiba di NTB, sekitar pukul 10.30 WITA, Selasa (5/1). Puluhan ribu vial vaksin tersebut diperuntukkan bagi tenaga kesehatan yang pada tahap awal jumlahnya sekitar 14 ribuan orang. Vaksinasi tahap pertama dimulai bulan Januari - Maret 2020.
Eka Dewi menyebutkan puluhan ribu vial vaksin tersebut dikemas dalam 15 koli paket. Kedatangan vaksin mendapat pengawalan ketat aparat Brimob Polda NTB mulai dari bandara hingga tiba di Kantor Dinas Kesehatan NTB di Mataram.
Baca juga: Pakar: Bentuk tim pengawas untuk jamin mutu vaksinasi COVID-19
"Jadi sesuai dengan nota pengiriman, telah dikirim sebanyak 15 koli vaksin COVID-19 dengan jumlah vial sebanyak 28.760 vial. Ini untuk 14 ribuan orang, karena setiap orang dapat jatah dua vaksin atau dua kali penyuntikan," ucapnya.
Dokter Eka menyatakan jumlah total tenaga kesehatan yang akan mendapatkan vaksin virus corona di Provinsi NTB yaitu sebanyak 30 ribu orang. Namun dari jumlah ini, masih tersisa sekitar lima ribu tenaga kesehatan yang belum masuk ke dalam sistem informasi sumber daya manusia kesehatan.
Baca juga: Mendorong program vaksinasi COVID-19 yang menjangkau seluruh rakyat
Dinas Kesehatan NTB akan memprioritaskan tenaga kesehatan yang bertugas di rumah sakit rujukan utama dan kedua. Pendistribusian vaksin ke kabupaten/kota akan dilakukan setelah ada jadwal yang diberikan. Karena Provinsi NTB merupakan daerah yang masuk gelombang kedua pendistribusian vaksin.
"Sebelum penyuntikan vaksin dilakukan, belasan ribu tenaga kesehatan akan dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu apakah sudah memenuhi syarat atau tidak. Sebab ada 12 penyakit yang jika diderita oleh seseorang maka tidak diperbolehkan mendapatkan vaksin tersebut. Beberapa penyakit yang tidak diperbolehkan mendapatkan vaksin diantaranya mereka yang memiliki riwayat autoimun, hipertensi, penyakit diabetes mellitus, HIV dan beberapa penyakit lainnya.
"Sebelum tanggal pelaksanaan, kita akan melakukan screening juga karena ada 12 penyakit yang tidak boleh diimunisasi. Kita akan pastikan bahwa semua tenaga kesehatan kita nantinya betul-betul sesuai dengan persyaratan boleh divaksinasi," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah NTB yang juga Wakil Ketua Satgas COVID-19 NTB HL Gita Ariadi, mengatakan vaksinasi bentuk ikhtiar sebagai bagian dari penanganan, pengendalian dan mengakhiri pandemi.
"Untuk itu, edukasi sebelum vaksinasi ke masyarakat penting dilakukan agar masyarakat secara sadar mau diimunisasi vaksin COVID-19," ucapnya.
Lebih lanjut, Sekda NTB mengaku kesiapannya menjadi orang yang di vaksinasi di tahap pertama bersama nakes lainnya sebagai motivasi kepada masyarakat.
"Saya sendiri siap divaksinasi di tahap pertama," katanya.
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021