Komite obat-obatan manusia EMA (CHMP) telah mengadakan pertemuan tak terjadwal pada Senin petang guna mendiskusikan vaksin Moderna, namun gagal untuk mencapai kesimpulan.
Regulator obat-obatan itu tidak memberikan rincian terkait isu yang menghambat persetujuan vaksin, namun mengatakan pada Selasa bahwa para ahli tengah "berusaha keras untuk mengklarifikasi isu yang berlangsung dengan perusahaan".
Baca juga: Moderna perkirakan vaksinnya melindungi dari varian baru COVID-19
Baca juga: FAA setujui penggunaan vaksin COVID Moderna bagi para pilot
Otoritas obat-obatan nasional Belanda itu mengatakan pada Reuters pihaknya tengah bersiap untuk adanya keputusan yang positif pada Rabu, maupun skenario di mana keputusan masih belum dapat tercapai.
EMA telah menentukan tanggal 12 Januari sebagai batas untuk menentukan apakah vaksin Moderna akan direkomendasikan. Sebelumnya, otoritas itu telah merekomendasikan vaksin COVID-19 Pfizer dan mitra Jermannya BioNTech pada 21 Desember.
Distribusi vaksin Moderna telah dimulai di Kanada dan Amerika Serikat. Israel merupakan negara ketiga di luar Amerika Utara yang mengeluarkan otorisasi.
Sumber: Reuters
Baca juga: NIH: Butuh 2 bulan tentukan pengurangan dosis vaksin Moderna
Baca juga: Israel izinkan penggunaan vaksin COVID Moderna
Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021