• Beranda
  • Berita
  • Perawat jadi penerima vaksin COVID-19 pertama di Belanda

Perawat jadi penerima vaksin COVID-19 pertama di Belanda

6 Januari 2021 19:33 WIB
Perawat jadi penerima vaksin COVID-19 pertama di Belanda
Dokumentasi: Orang-orang meninggalkan Rumah Sakit Elisabeth-TweeSteden di Tilburg, Belanda, Jumat (28/2/2020), setelah satu kasus baru virus corona dipastikan muncul di negara itu. ANTARA/REUTERS/Eva Plevier/tm (REUTERS/EVA PLEVIER)

Ini adalah awal untuk mengakhiri krisis ini

Seorang perawat, Sanna Elkadiri, 39, jadi orang pertama yang menerima vaksin COVID-19 di Belanda.

Elkadiri merupakan perawat yang mengurusi pasien demensia di sebuah panti jompo di wilayah selatan Belanda. Vaksinasi pertama di Belanda, yang disiarkan langsung oleh saluran televisi, menggunakan vaksin COVID-19 buatan Pfizer dan BioNTech.

Belanda dinilai lebih lambat dalam meluncurkan program vaksinasi COVID-19 apabila dibandingkan dengan beberapa negara anggota Uni Eropa yang telah memulai vaksinasi bulan lalu.

“Ini adalah awal untuk mengakhiri krisis ini,” kata Menteri Kesehatan Belanda Hugo de Jonge saat upacara vaksinasi pertama.

Baca juga: Infeksi COVID-19 naik, RS Belanda hentikan perawatan nonkritis
Baca juga: Belanda larang penerbangan dari Afrika Selatan terkait mutasi COVID

Elkadiri mengatakan ia tidak memiliki keraguan saat menerima tawaran untuk jadi orang pertama yang ikut vaksinasi COVID-19. Untuk suntikan pertama vaksin, Elkadiri datang langsung ke pusat distribusi vaksin di Belanda yang dapat melayani ratusan vaksinasi per minggu.

Publik sempat geram dan dukungan terhadap pemerintah menurun pada akhir pekan lalu setelah mereka mengetahui Belanda jadi salah satu anggota EU utama yang paling terakhir memulai program vaksinasi COVID-19.

Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, saat menghadiri pertemuan di parlemen, Selasa (5/1) menjelaskan alasan di balik lambatnya peluncuran program vaksinasi tersebut.

“Masalah utamanya adalah kami menerima vaksin itu lebih cepat dari jadwal yang kami perkirakan,” kata Rutte. “Vaksin yang kami terima berbeda (dari yang kami kira)... sehingga mustahil bagi kami untuk bergerak lebih fleksibel (dalam pemberian izin, red),” kata PM Rutte.

Pemerintah Belanda mulanya menargetkan vaksin buatan AstraZeneca akan lebih dulu mendapatkan persetujuan dari otoritas terkait, kemudian disusul oleh vaksin buatan Moderna. Namun, Rutte tidak dapat menjelaskan alasan di balik rencana tersebut. Vaksin COVID-19 buatan Moderna merupakan salah satu anti virus yang direkomendasikan oleh Badan Obat-Obatan Eropa (EMA), Rabu.

Setelah melakukan pemeriksaan, Pemerintah Belanda dan Institut Nasional untuk Kesehatan (RIVM) mengumumkan rencana vaksinasi untuk orang lanjut usia di panti-panti jompo. Mereka akan jadi salah satu kelompok pertama yang menerima vaksin COVID-19 di Belanda.

Vaksin buatan Pfizer-BioNTech kemudian akan diberikan ke pekerja di panti jompo dan tenaga kesehatan.

Daftar penerima vaksin akan terus diperluas seiring dengan bertambahnya persediaan.

Dalam beberapa minggu terakhir, kasus positif COVID-19 di Belanda masih cukup tinggi. Lonjakan kasus masih terjadi, meskipun pemerintah telah menutup sekolah dan sebagian besar tempat usaha.

Sumber: Reuters

Baca juga: Otoritas obat Eropa upayakan persetujuan vaksin COVID-19 Moderna
Baca juga: Belanda wajibkan tes negatif COVID-19 bagi penumpang pesawat

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021