• Beranda
  • Berita
  • Rupiah ditutup melemah seiring koreksi mata uang kawasan

Rupiah ditutup melemah seiring koreksi mata uang kawasan

7 Januari 2021 17:01 WIB
Rupiah ditutup melemah seiring koreksi mata uang kawasan
Karyawan melayani pembelian uang dolar Amerika Serikat (AS) di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/aww.

pengetatan ini bisa berpengaruh terhadap konsumsi masyarakat yang berujung terhadap pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama 2021 yang kemungkinan masih akan terkontraksi

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore, ditutup melemah seiring koreksi mayoritas mata uang kawasan Asia.

Rupiah ditutup melemah 15 poin atau 0,11 persen ke posisi Rp13.910 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp13.895 per dolar AS.

"Pengetatan PSBB yang dilakukan oleh pemerintah, juga dilakukan oleh berbagai negara di dunia, tujuannya adalah agar pandemi COVID-19 bisa dikendalikan. Namun pengetatan ini bisa berpengaruh terhadap konsumsi masyarakat yang berujung terhadap pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama 2021 yang kemungkinan masih akan terkontraksi," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Kamis.

Sebelumnya, banyak pengamat yang mengatakan 2021 merupakan tahun pemulihan karena pandemi COVID-19 sudah bisa teratasi seiring sudah ditemukannya vaksin. Namun pada kenyataannya penyebaran pandemi COVID-19 semakin meluas bahkan sudah berkembang dengan varian baru yang penyebarannya lebih cepat dan tidak bisa terkendali.

"Ini semua di luar prediksi sehingga pemerintah harus lebih sigap lagi dalam penanganan COVID-19 dan tahun 2021 adalah tahun tersibuk bagi pemerintah untuk mengatasi COVID-19 dan menstabilkan ekonomi dari serangan COVID-19 dan variannya," ujar Ibrahim.

Dari eksternal, di Georgia, pasangan Partai Demokrat Jon Ossoff dan Raphael Warnock menuju ke Senat setelah mengumumkan kemenangan atas saingan mereka dari Partai Republik David Perdue dan Kelly Loeffler.

Kemenangan tersebut membuka jalan bagi Presiden terpilih Joe Biden untuk mendorong agenda legislatifnya, termasuk lebih banyak langkah stimulus, ketika pemerintahannya mulai menjabat pada 20 Januari 2020 mendatang.

Senat yang dikendalikan Demokrat dianggap positif untuk pertumbuhan ekonomi global dan untuk sebagian besar aset berisiko, namun negatif untuk obligasi dan dolar karena anggaran AS dan defisit perdagangan dapat semakin melebar.

Di sisi lain, protes oleh pendukung Presiden Donald Trump di Capitol Hill, di mana anggota parlemen menyatakan kemenangan Biden dalam pemilihan 3 November, menimbulkan kekhawatiran. Anggota parlemen sekarang telah melanjutkan proses setelah dikawal kembali ke gedung.

Sementara itu, bank sentral AS The Federal Reserve merilis risalah dari pertemuan kebijakan Desember pada Rabu (6/12), yang menunjukkan bahwa bank sentral hampir sepakat dalam keputusannya bulan lalu untuk membiarkan program pembelian obligasi tidak berubah.

Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp13.905 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp13.905 per dolar AS hingga Rp13.935 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Kamis menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp13.938 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya di posisi Rp13.926 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah berpotensi melemah, dibayangi pengetatan PSBB
Baca juga: Rupiah Rabu pagi menguat, di bawah Rp14.000
Baca juga: Rupiah Selasa dibuka melemah dibayangi sentimen penyebaran COVID-19

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021