Dikutip dari laman Cnet, Jumat, para pembesar teknologi secara terbuka menyampaikan kekecewaan mereka di media sosial tentang aksi massa tersebut.
"Mereka yang bertanggung jawab atas pemberontakan ini harus dimintai pertanggungjawaban dan kita harus menyelesaikan transisi ke pemerintahan Presiden terpilih Biden," kata CEO Apple, Tim Cook di akun Twitter.
Baca juga: Shopify hapus toko berafiliasi dengan Trump
Baca juga: YouTube batasi video misinformasi pemilu AS, termasuk channel Trump
Sementara CEO Facebook Mark Zuckerberg dalam memo internal kepada pegawai, dilaporkan oleh The New York Times, menulis dia merasa sedih atas aksi kekerasan ini.
"Transisi kepemimpinan yang damai adalah penting untuk demokrasi kita. Kita perlu pemimpin politik yang bisa memberikan teladan dan mengutamakan negara," kata Zuckerberg.
CEO Alphabet, perusahaan induk Google, Sundar Pichai, juga dalam memo internal perusahaan, menyebut aksi massa di Capitol sebagai "pelanggaran hukum dan kekerasan" serta "antitesis demokrasi".
"Pemilihan umum yang bebas dan aman serta menyelesaikan perbedaan dalam damai adalah pondasi berjalannya demokrasi," kata Pichai.
CEO Microsoft Satya Nadella mencuit ulang unggahan penasihat utama perusahaan, Brad Smith, bahwa hari Rabu (6/1) adalah "hari untuk mengutarakan Konstitusi dan nilai-nilainya".
Baca juga: Tim Cook Apple dituntut gara-gara penjualan iPhone di China
Baca juga: Tim Cook yakin iPhone SE bisa memikat pengguna Android
Baca juga: Apple buat pelindung wajah untuk pekerja medis
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021