• Beranda
  • Berita
  • Lelang 2020 capai Rp26,19 triliun, Kemenkeu: Capaian luar biasa

Lelang 2020 capai Rp26,19 triliun, Kemenkeu: Capaian luar biasa

8 Januari 2021 16:10 WIB
Lelang 2020 capai Rp26,19 triliun, Kemenkeu: Capaian luar biasa
Dokumentasi - Pengunjung mengamati barang gratifikasi yang akan dilelang, di Kantor Kemenkeu, Jakarta Pusat, Senin (10/12/2012). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/Koz/Spt/am.

Kunci suksesnya di IT. Waktu itu capaian pada Juni 2020 baru Rp3 triliun makanya saya surprise sampai akhir 2020 lelang bisa Rp26,19 triliun dan prediksi kami hanya Rp25 triliun

Direktur Lelang Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Joko Prihanto menyatakan penyempurnaan Teknologi Informasi (TI) merupakan kunci tercapainya target realisasi lelang 2020.

Joko menyebutkan realisasi lelang tahun lalu yang mencapai Rp26,19 triliun mampu melebihi target pemerintah sebesar Rp25 triliun sehingga merupakan pencapaian luar biasa di tengah adanya pandemi COVID-19.

“Kunci suksesnya di IT. Waktu itu capaian pada Juni 2020 baru Rp3 triliun makanya saya surprise sampai akhir 2020 lelang bisa Rp26,19 triliun dan prediksi kami hanya Rp25 triliun,” katanya dalam diskusi daring di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Kemenkeu ungkap hasil lelang 2020, ada mobil Ferari laku Rp2 miliar

Joko menjelaskan penyempurnaan TI dilakukan pada situs resmi lelang.go.id karena selama pandemi transaksi lelang tidak dapat dilaksanakan mengingat penjual tidak bisa hadir akibat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Ia menuturkan pada awal pembentukan situs resmi tersebut ditujukan agar proses pelelangan dapat dilakukan tanpa kehadiran pembeli namun penjual harus tetap hadir.

Hal tersebut yang menyebabkan realisasi lelang hingga Juni 2020 hanya sekitar Rp3 triliun karena baik penjual maupun pembeli tidak dapat hadir akibat pandemi.

Baca juga: Kemenkeu sebut realisasi pokok lelang capai Rp8,07 triliun hingga Juni

Penyempurnaan terhadap situs resmi lelang.go.id pada akhirnya mampu membuat proses pelelangan tidak memerlukan kehadiran dari penjual maupun pembeli karena pertemuannya dapat dilakukan melalui virtual.

“Sempat down karena tidak ada kegiatan lelang tapi teman insan lelang terus berinovasi agar lelang terus jalan. Begitu dibuatkan Perdirjen mengenai kehadiran pembeli penjual pejabat lelang virtual maka di situ lelang mulai hidup pada Juni akhir,” jelasnya.

Tak hanya itu, ia mengatakan penyempurnaan situs resmi tersebut akan terus dilakukan yaitu seperti adanya penambahan fitur baru pada tahun ini.

Fitur tersebut adalah sebelumnya hanya bisa menayangkan barang yang dijual oleh pejabat lelang kelas I dan UMKM menjadi mampu turut menayangkan barang yang dijual oleh pejabat lelang kelas II.

Baca juga: Kemenkeu tawarkan biaya rendah untuk lelang sukarela

“Mudah-mudahan dengan ditayangkan ke lelang.go.id performance pejabat kelas II bisa lebih bagus dan berdampak ke hasilnya. Kalau sudah diiklankan kan sudah internasional bukan nasional lagi,” katanya.

Oleh sebab itu target lelang untuk pejabat kelas II pada tahun ini akan berada di atas Rp13 triliun sehingga pejabat kelas lelang II maupun balai lelang juga harus berkontribusi dalam menciptakan berbagai inovasi lainnya.

“Kita sudah formulasikan di atas Rp13 triliun sampai Rp14 triliun. Kami dari DJKN tentu mempermudah regulasi misalkan untuk izin pejabat lelang kelas II kita permudah dan kerja sama dengan Setjen Kemenkeu,” jelasnya.

Baca juga: Kemenkeu catat 17 proyek KPBU infrastruktur selesai lelang

 

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021