• Beranda
  • Berita
  • Terancam punah, koleksi badak putih di Taman Safari Bogor bertambah

Terancam punah, koleksi badak putih di Taman Safari Bogor bertambah

11 Januari 2021 13:31 WIB
Terancam punah, koleksi badak putih di Taman Safari Bogor bertambah
Satwa badak putih di Taman Safari Indonesia, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (ANTARA/HO-TSI Bogor)
Jumlah koleksi satwa badak putih atau ceratotherium simum di Taman Safari Indonesia (TSI), Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat bertambah meski spesiesnya kini terancam punah.

"Kebanggaan ini bukan hanya milik pengasuh (keeper) ataupun tim medis Taman Safari Bogor, tapi juga kebanggaan bagi masyarakat Indonesia dan dunia karena badak putih termasuk satwa yang hampir terancam punah," ungkap Direktur Taman Safari Indonesia (TSI) Group, Jansen Manansang di Bogor, Senin.

TSI Bogor baru saja memiliki satu bayi badak putih bernama Azsyifa yang merupakan anak dari induk bernama Chuma, dan pejantan bernama Merdeka, lahir pada 26 Oktober lalu.

Azsyifa lahir dengan berat sekitar 50 kilogram dan tinggi 50 centimeter, berjenis kelamin betina. Jansen menyebutkan, kelahiran badak putih tersebut merupakan kali keempat di TSI Group.

Baca juga: Embrio hibrida diharapkan selamatkan badak putih utara dari kepunahan

Baca juga: Pemilik gading dan cula diancam penjara seumur hidup


Menurutnya, hadirnya Azsyifa di Taman Safari Bogor menambah koleksi badak putih menjadi lima ekor, terdiri dari tiga ekor betina dan dua ekor jantan.

"Kelahiran satwa darat terbesar kedua setelah gajah di Lembaga Konservasi Taman Safari ini menjadi kebanggaan tersendiri. Jadi, sudah menjadi tugas kita bersama untuk menjaga dan melestarikan spesies ini agar terhindar dari kepunahan," terang Jansen.

Saat ini, Azsyifa masih berada dalam pantauan yang cukup ketat oleh tim medis Taman Safari Bogor. Azsyifa masih menyusu kepada induknya setiap 30 menit. Selain itu, untuk menambah kebutuhan nutrisi, Azsyifa diberi pakan tambahan berupa kacang-kacangan, wortel, dedaunan, pisang serta rerumputan sebanyak 100 kg per-harinya.

Pemantauan rutin pun dilakukan dengan melibatkan lebih dari lima orang perawat satwa yang melakukan penjagaan pada siang dan malam hari secara bergiliran.

Perawatan ekstra juga sudah dilakukan jauh sebelum Azsyifa dilahirkan, terutama saat induknya, Chuma melakukan perkawinan dengan Merdeka. Mereka mengalami masa perkawinan selama kurang lebih satu pekan. Rata-rata, perkawinan tersebut berlangsung selama 30 menit. Perkawinan berlangsung pada Juni 2019.*

Baca juga: Badak putih jantan terakhir meninggal dunia

Baca juga: Badak serang penjaga kebun binatang Australia

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021