"Tentu itu menjadi juara selalu menjadi memori indah. Menyenangkan jika diingat kembali. Saya tidak bisa melupakan saat itu," ujar Anang, dikutip dari laman resmi Persija di Jakarta, Selasa.
Persija menjadi juara Liga Indonesia 2001 setelah menaklukkan PSM Makassar di final.
Ketika itu, PSM menjadi lawan yang sulit bagi skuad Macan Kemayoran karena dihuni para pemain berkualitas tinggi seperti Bima Sakti dan Kurniawan Dwi Yulianto.
Namun, Persija mampu tampil solid dan menunjukkan mental pantang menyerah. Mereka pun mengalahkan lawannya dengan skor tipis 3-2.
Menurut Anang, semua pemain menunjukkan kemampuan terbaiknya di lapangan.
"Para pemain tampil bagus luar biasa saat melawan PSM. Kami pun sukses memenangkan laga dan menjadi juara. Sekali lagi, perasaan yang luar biasa kami bisa menang di laga final," tutur pria yang kini sudah berusia 44 tahun itu.
Bagi Anang sendiri, kampiun tahun 2001 melengkapi catatan gemilang dalam karier sepak bolanya. Sebab, sebelum itu, dia turut membantu Persebaya juara liga pada tahun 1997.
"Saya pernah juara dengan Persebaya. Alhamdulillah kesuksesan itu bisa terulang kembali. Awalnya tidak terbayang, tapi saya buktikan saya bisa menjadi juara bersama Persija," kata pesepak bola asal Surabaya tersebut.
Untuk Persija, gelar juara liga pada tahun 2001 spesial karena itu adalah titel kampiun perdana mereka di kancah sepak bola profesional Indonesia.
Setelahnya, Persija terus berupaya merebut kembali gelar itu dan berhasil mewujudkannya 17 tahun kemudian, tepatnya pada tahun 2018 saat kompetisi sudah bernama Liga 1 Indonesia.
Baca juga: Pemain muda Persija Jakarta berlatih di tengah PPKM COVID-19
Baca juga: Rencana Liga 1 digelar 1 Februari dinilai tidak rasional
Baca juga: Pemain Persija serempak kampanyekan #AyoMainLagi sepak bola
Baca juga: Persija minta PSSI segera tentukan nasib kompetisi
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2021