"Tim ini bertugas melakukan upaya pendekatan-pendekatan terhadap keluarga korban yang saat ini sedang mengalami syok, sedih dan kebingungan. Keluarga korban yang mengalami kondisi cemas dan mungkin saja trauma, perlu penanganan secara psikologis," kata Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial (PSKBS) Kemensos Sunarti, di Jakarta, Selasa.
Sunarti dalam keterangan tertulis menyatakan tim LDP Kemensos memberikan pelayanan di posko pusat krisis di Terminal 2D Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan sejumlah titik lainnya.
Baca juga: Awal tahun tersulit bagi Sriwijaya Air
Baca juga: Iran bersimpati dengan Indonesia atas kecelakaan pesawat Sriwijaya Air
"Saat ini di Posko RS Polri, tim berfokus pada pendampingan keluarga almarhum Okky Bisma, korban pertama yang sudah teridentifikasi petugas," kata Sunarti.
Tim LDP ini merupakan tim gabungan dari Tim Pelopor Perdamaian dan Tim Ahli LDP Direktorat PSKBS yang terdiri dari pakar-pakar psikologi.
Selain melakukan terapi awal penguatan psikologis sosial kepada keluarga korban, Tim LDP juga melakukan pendekatan terhadap keluarga korban secara langsung ke rumah sekaligus penjangkauan atau membantu mencari alamat keluarga.
"Tim juga mendampingi ketika berangkat ke bandara, berkoordinasi antara tim pusat dan daerah, pendampingan informasi terkait penanganan korban, membantu melengkapi syarat yang diperlukan, mendata dan memastikan korban dan keluarga korban," katanya.
Selain itu, Kemensos RI juga membangun posko pusat krisis yang terdiri dari Tim Pelopor Perdamaian dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) di beberapa titik lokasi untuk pendampingan terkait musibah kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Kelima posko pusat krisis yang dibangun Kemensos, yakni Posko Bandara Soekarno-Hatta, Posko Induk JICT 2, RS Polri Kramat Jati, Hotel Mercure Jakarta tempat menginap keluarga korban, Posko Utama Bandara Soepadio (Pontianak) dan Posko Bandara Depati Amir yang berlokasi di Pangkal Pinang.
Selain itu, Kemensos juga membangun dapur umum di Bandara Soepadio Kota Pontianak dan di Bandara Depati Amir Kota Pangkal Pinang.
Baca juga: Sriwijaya Air akan antar jenazah korban sesuai kemauan keluarga
Baca juga: Keluarga korban Sriwijaya tunggu proses identifikasi di RS Polri
Baca juga: KNKT: Pesawat Sriwijaya SJ 182 tidak meledak sebelum jatuh ke laut
Pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Pesawat jenis Boeing 737-500 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021