• Beranda
  • Berita
  • Darius Sinathrya ingin disuntik vaksin bila sudah ada kesempatan

Darius Sinathrya ingin disuntik vaksin bila sudah ada kesempatan

13 Januari 2021 19:20 WIB
Darius Sinathrya ingin disuntik vaksin bila sudah ada kesempatan
Darius Sinathrya. ANTARA/instagram/darius_sinathrya.
Presenter Darius Sinathrya ingin mendapat suntikan vaksin COVID-19 bila sudah ada kesempatan untuk meminimalisasi risiko terjangkit virus corona.

"Kalau sudah ada, pasti mau divaksin, meminimalisir risiko kalau-kalau sampai tertular virus COVID ini," kata Darius kepada ANTARA melalui pesan singkat, Rabu.

Program vaksinasi COVID-19 dimulai hari ini, diawali oleh Presiden Joko Widodo beserta sejumlah perwakilan dari berbagai latar belakang, salah satunya selebritas Raffi Ahmad.

Baca juga: Raffi Ahmad: Jangan takut divaksin

Mengomentari vaksinasi perdana hari ini, Darius mengemukakan "Saya kira langkah yang baik sebagai seorang pemimpin mau untuk memberi contoh bahwa vaksin yang ada aman untuk digunakan, mengingat perbedaan persepsi di masyarakat soal COVID-19 dan vaksinnya masih sangat beragam."

Suami presenter Donna Agnesia berpendapat, program vaksinasi COVID-19 tetap membuatnya waspada seperti sebelumnya. Sebab, vaksin tidak serta merta membuat orang-orang jadi kebal terhadap virus.

"..dan tingkat efektivitas vaksin yang ada di Indonesia sekarang masih rendah walau sudah sesuai standar WHO, tapi efek sampingnya juga paling minimal."

Penggunaan vaksin COVID-19 produksi Sinovac China hari ini sudah mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Izin penggunaan darurat diberikan setelah BPOM mendapat data uji klinis tahap ketiga di Bandung, Turki dan Brasil. Berdasarkan uji klinis tahap ketiga di Bandung, data efikasi virus Sinovac sebesar 65,3 persen, memenuhi ambang batas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni 50 persen.

Pada aspek keamanan pun dipastikan vaksin Sinovac tidak memiliki efek samping berat namun hanya ringan hingga sedang yaitu nyeri, iritasi, pembengkakan, serta efek samping sistemik berupa nyeri otot, kelelahan dan demam.

Baca juga: Marcelino Lefrandt sambut baik vaksin, tapi tetap jalankan prokes

Darius berharap solusi terbaik muncul seiring berjalannya waktu. Ia menyadari butuh waktu untuk menemukan vaksin terbaik dan melepaskan diri dari pandemi yang telah membayangi selama setahun belakangan.

"Sementara hidup tetap harus berjalan dengan kebiasaan-kebiasaan baru. Dalam situasi ini, kesehatan jadi sangat penting dan berarti."

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berharap agar 70 persen masyarakat di Indonesia mau mengikuti vaksinasi COVID-19 agar tercipta kekebalan komunitas (herd immunity). Untuk mencapainya, diperkirakan butuh waktu lebih dari satu tahun.

Proses vaksinasi akan dilakukan selama dua tahapan yaitu periode pertama Januari hingga April 2021 dan April 2021 hingga Maret 2022 dengan target 181,5 juta penduduk.

Setelah Presiden Jokowi dan jajarannya, pada Kamis (13/1), vaksin akan disuntikkan ke kepala daerah dan tenaga kesehatan yang memenuhi syarat seperti berusia 18-59 tahun, tanpa komorbid, dan tak pernah terinfeksi COVID-19.



Baca juga: Kata Bemby Gusti mengenai vaksin COVID-19

Baca juga: Risa Sarasvati ungkap alasannya bersedia disuntik vaksin COVID-19

Baca juga: Soal vaksin COVID-19, Ibnu Jamil tunggu perkembangan

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021