"Untuk sementara kendaraan roda dua tidak bisa melintas di jalur sepanjang sekitar empat kilometer. Sedangkan mobil masih bisa meski ada beberapa juga yang mogok di tengah banjir," kata Kapolsek Banjarbaru Barat Kompol Andri Hutagalung, Rabu.
Sementara 142 rumah rumah dari empat Rukun Tetangga (RT) terdampak banjir di Kelurahan Landasan Ulin Selatan, Kecamatan Liang Anggang, Kota Banjarbaru, yang merupakan wilayah dekat perbatasan dengan Kabupaten Tanah Laut.
Adapun warga yang masih berada di posko pengungsian tercatat sebanyak 36 orang. Dimana rumah korban terendam banjir yang mencapai ketinggian satu meter.
Baca juga: Kabupaten Banjar, Kalsel tanggap darurat banjir
Baca juga: Sejumlah warga terjebak banjir di Banjarbaru dievakuasi
Kondisi tidak kalah parah terjadi di Desa Gunung Raja Kecamatan Tambang Ulang dan Desa Benua Raya, Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut. Dimana ketinggian air memutus akses jalan raya dan merendam rumah warga setempat.
Anggota Satuan Lalu Lintas Polres Tanah Laut mengalihkan arus kendaraan ke jalur alternatif baik dari arah Banjarmasin menuju Pelaihari ataupun sebaliknya.
Kendaraan dari Banjarmasin dialihkan ke jalur Simpang Banyu Irang ke Simpang Martadah di Kecamatan Tambang Ulang. Sebaliknya dari arah Pelaihari menuju Banjarmasin dialihkan ke Simpang Martadah kemudian keluar di Simpang Banyu Irang, Kecamatan Bati-Bati.
Kasat Lantas Polres Tanah Laut AKP M Taufiq Qurahman mengimbau pengguna jalan untuk tetap berhati-hati dan sebaiknya tidak bepergian dulu sementara waktu jika tak ada keperluan mendesak.
"Debit air semakin tinggi mencapai satu meter sehingga tidak bisa dilintasi kendaraan roda dua termasuk mobil jenis sedan dan city car juga tak mungkin bisa melintas," ujarnya.*
Baca juga: Empat RT tergenang banjir di perbatasan Banjarbaru dan Tanah Laut
Baca juga: Banjir Banjarbaru lumpuhkan operasional IPA PDAM
Pewarta: Firman
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021