Legislator mengajak masyarakat Indonesia untuk menyukseskan program vaksinasi COVID-19 yang telah dimulai pada hari ini dengan ikut serta dalam imunisasi serta tidak menebar benci dan bertindak provokatif bagi yang tidak bersedia.Bagi sebagian kelompok yang menolak untuk divaksin, lebih baik tidak menebar kebencian kepada pemerintah.
Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Muchamad Nabil Haroen dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu, mengapresiasi Presiden RI Joko Widodo yang bersedia divaksinasi pertama kali untuk menjadi contoh bagi masyarakat Indonesia agar tidak ragu lagi dengan produk vaksinnya.
"Vaksinasi yang dilakukan kepada Presiden Joko Widodo, sejumlah pejabat, dan tokoh masyarakat merupakan upaya pemerintah dalam memberikan rasa aman terhadap masyarakat. Ketika Presiden berkenan menjadi orang pertama yang divaksin di Republik ini, menunjukkan bahwa masyarakat tidak perlu ragu dalam mengikuti vaksinasi," kata Haroen.
Baca juga: Jokowi : Disuntik vaksin tidak terasa, setelah dua jam agak pegal
Dia juga mengapresiasi komitmen dan kerja keras pemerintah yang berupaya menangani pandemi dengan pengadaan vaksin sekaligus menyiapkan distribusinya serta memberikannya secara gratis kepada masyarakat Indonesia.
Haroen mengajak masyarakat agar turut berpartisipasi dalam program vaksinasi. Namun bagi sebagian kelompok yang menolak untuk divaksin, kata dia, lebih baik tidak menebar kebencian kepada pemerintah.
"Yang menolak ya tidak masalah, ini bagi yang mau saja, yang siap bertahan (survive) di tengah pandemi ini. Pemerintah telah memberikan gratis, siapa yang mau, silakan. Nah, bagi yang tidak mau, jangan membuat pelintiran kebencian, tidak perlu provokatif dengan menyampaikan kabar bohong, dan sebagainya," kata Haroen.
Menurutnya pemerintah perlu terus menggandeng ormas seperti NU dan Muhammadiyah untuk membantu menyosialisasikan informasi publik terkait vaksin ini agar dampaknya lebih masif.
Baca juga: Pemerintah kirim SMS broadcast ke 500 ribu nakes untuk vaksinasi
Dia mengajak masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin meskipun sudah ada program vaksinasi. Selain itu juga masyarakat diharapkan menerapkan pola hidup sehat agar tetap terhindar dari penularan virus.
"Tentu saja dalam vaksinasi, distribusi dan kesiapan tenaga kesehatan memang menjadi hal penting. Pemerintah telah mengatur agar semua menjadi baik, dalam hal ini proses dan prosedurnya. Nah, selama vaksinasi, kita perlu menjaga kesehatan kita masing-masing, tingkatkan imun tubuh dengan olah raga serta patuhi protokol kesehatan," kata dia.
Dia mengatakan bahwa dirinya sudah siap dan bersedia untuk dilakukan vaksinasi, terlebih setelah dikeluarkannya izin penggunaan darurat dari BPOM RI. Selain itu, Majelis Ulama Indonesia juga telah menerbitkan fatwa halal bagi vaksin produk Sinovac asal China yang digunakan di Indonesia.
"Saya berharap semuanya lancar, sesuai dengan rencana. Pemerintah telah bekerja keras, melakukan yang terbaik. Saatnya kita terus bekerjasama, saling bantu, agar vaksinasi dan program-program penanganan pandemi bisa berlangsung baik. Kita harus melewati pandemi dan bangkit bersama-sama," kata Haroen.
Baca juga: Contoh Jokowi dan Raffi Ahmad gerakkan masyarakat ikut vaksinasi
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2021