"Kita harus tetap waspada karena COVID-19 masih ada dan terus menelan korban jiwa, sehingga vaksinasi jangan sampai terkesan euforia apalagi seremonial," kata dia di Banjarmasin, Rabu.
Bahkan ketika Presiden Jokowi disuntik vaksin pada Rabu, ungkap dia, saat bersamaan terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 11.278 kasus, sedangkan meninggal dunia bertambah 360 orang.
Di Kalimantan Selatan sendiri, positif COVID-19 berjumlah 16.296 orang, dirawat 1.128 orang, meninggal 603 orang dan sembuh 14.565 orang. Sedangkan kasus suspek (diduga COVID-19) menjadi 355 orang per tanggal 13 Januari 2020.
Baca juga: Sinovac tingkatkan produksi vaksin COVID hingga satu miliar dosis
Baca juga: Pemkot Medan: 18.700 dosis vaksin COVID-19 mulai diberikan Jumat
Data tersebut menurut Nasrullah, peringatan keras agar semua orang tidak lengah dan tetap waspada.
Adapun kebijakan pemerintah untuk melakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dinilainya sudah tepat yang diharapkan mampu menekan angka peningkatan kasus COVID-19.
"Jika perlu di suatu daerah yang kenaikan pandemi tidak terkontrol, maka PSBB patut diberlakukan kembali," ujar pakar antropologi masyarakat jebolan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta itu.
Kemudian di tengah belum sebagian besar orang mendapatkan program vaksinasi, maka Nasrullah berharap institusi pendidikan dari sekolah dasar hingga pendidikan tinggi untuk tidak membuka pembelajaran tatap muka.
Sementara upaya kultural berupa tetap mematuhi protokol kesehatan mesti menjadi kebiasaan melampaui disiplin yang berasal dari pengawasan aparat negara. Sehingga kontrol sosial berada pada posisi puncak yang sangat efektif di masyarakat.
Oleh karena itu, tambah dia, masyarakat tetap harus waspada hingga vaksinasi terus berlangsung secara masif serta angka terinfeksi COVID-19 dan kematian penderita bisa ditekan seminimal mungkin. Sedangkan angka kesembuhan terus meningkat hingga tidak ada yang sakit.*
Baca juga: Wagub Chusnunia menjadi orang pertama yang disuntik vaksin di Lampung
Baca juga: Satgas : Tidak ada kepala daerah yang tolak vaksin COVID-19
Pewarta: Firman
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021