Dalam keterangannya di RSCM Jakarta yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis, Dante mengaku tidak merasakan sakit saat disuntik atau efek samping lainnya ketika proses vaksinasi.
"Dokter dan petugas vaksinasi yang menyuntik sudah dilatih dan ahli di bidangnya, jadi tidak ada rasa apa-apa. Mudah-mudahan tidak ada kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) yang dialami," katanya.
Dante yang juga merupakan seorang dokter mengatakan pemerintah mengalokasikan dosis vaksin untuk sekitar 1,4 juta orang tenaga kesehatan yang proses vaksinasinya akan dilakukan secara bertahap.
Dia menerangkan tenaga kesehatan diprioritaskan untuk mendapatkan vaksin pada tahap pertama dikarenakan merupakan kelompok paling berisiko terkena COVID-19 lantaran harus menangani pasien yang sakit.
Baca juga: Kemarin,vaksin perdana Presiden hingga tolak kampanye antivaksin
Menurut Dante, memang ada di beberapa negara yang memprioritaskan kelompok masyarakat umum terlebih dahulu yang divaksinasi, namun kebanyakan negara memprioritaskan tenaga kesehatan untuk divaksin paling pertama.
Baca juga: Menparekraf ajak insan pariwisata ikut vaksinasi COVID-19
Dante mengajak masyarakat nantinya untuk berpartisipasi dalam program vaksinasi COVID-19 yang diselenggarakan pemerintah. Dia berpendapat tenaga kesehatan yang sudah lebih dulu divaksin bisa menjadi contoh dan membuktikan bahwa vaksin COVID-19 yang digunakan aman.
Baca juga: Menkes akui pendataan penerima vaksin belum ideal
"Sampai sekarang saya biasa-biasa saja, tidak sakit, tidak pegal, tidak demam. Tapi tetap harus diobservasi sesudah divaksinasi," kata Dante.
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021