• Beranda
  • Berita
  • Epidemiolog khawatir masyarakat abai protokol kesehatan pascavaksinasi

Epidemiolog khawatir masyarakat abai protokol kesehatan pascavaksinasi

14 Januari 2021 13:26 WIB
Epidemiolog khawatir masyarakat abai protokol kesehatan pascavaksinasi
Epidemiolog dari Universitas Andalas (Unand), Sumatera Barat Defriman Djafri. ANTARA/HO-Aspri
Epidemiolog dari Universitas Andalas (Unand), Sumatera Barat Defriman Djafri mengkhawatirkan masyarakat di Tanah Air mengabaikan protokol kesehatan yang telah dilakukan selama 11 bulan terakhir pascavaksinasi COVID-19 dilakukan pada Rabu (13/1) di Istana Negara.

"Jangan sampai yang ditakutkan epidemiolog itu seolah-olah vaksin ada, protokol kesehatan dilepas," kata dia saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

Secara pribadi, Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Unand tersebut mengaku telah berkali-kali menyampaikan kepada masyarakat bahwa protokol kesehatan tetap wajib diterapkan mengingat pandemi belum berakhir.

​​​​​Sebab, lanjut dia, jangan sampai harapan pandemi COVID-19 berakhir pudar hanya gara-gara masyarakat sudah tidak patuh protokol kesehatan dengan dalih vaksin sudah ada.

"Oleh karena itu saya selalu ingatkan jangan harapan ini malah jadi bahaya ke depannya," kata Defriman yang juga Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia, Provinsi Sumatera Barat tersebut.

Baca juga: Epidemiolog: Tetap terapkan protokol kesehatan setelah vaksinasi

Ia juga menyoroti tindakan yang dilakukan oleh presenter Raffi Ahmad tidak terpuji dan tidak patut dicontoh masyarakat karena abai protokol kesehatan.

Sebab, pascadisuntik vaksin bersama Presiden Joko Widodo dan petinggi negara lainnya di Istana Negara, aktor Raffi Ahmad diketahui menghadiri sebuah kegiatan tanpa menerapkan protokol kesehatan.

Sebagai seorang publik figur, dikhawatirkan sikap dan perbuatannya menjadi contoh buruk bagi masyarakat sehingga penerapan protokol kesehatan selama 11 bulan terakhir bisa sia-sia.

"Apalagi Raffi Ahmad ini publik figur, dikhawatirkan ditiru oleh masyarakat," ujar dia.

Baca juga: Anggota DPR: Sosialisasi-edukasi kunci sukses vaksinasi COVID-19

Ia menjelaskan, pascavaksinasi COVID-19, seseorang minimal membutuhkan waktu 14 hari
untuk mengetahui apakah antibodi atau kekebalan telah terbentuk di dalam tubuh.

Oleh sebab itu, dalam kurun waktu tersebut peluang terinfeksi virus masih ada apalagi protokol kesehatan tidak dilakukan dengan baik dan benar sesuai anjuran pemerintah.

Baca juga: NU Jatim tegaskan seluruh Ponpes sejalan dalam program vaksinasi
Baca juga: Sejumlah tokoh agama ajak seluruh umat tidak ragu ikuti vaksinasi

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021