Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh sudah membuka kembali tiga sekolah dasar (SD) yang sempat ditutup karena mengabaikan protokol kesehatan (prokes) saat proses belajar secara tatap muka.pemerintah serius dalam penerapan protokol kesehatan
"Tiga sekolah yang sempat kita tutup itu sudah dibuka kembali, dan hari ini siswa sudah belajar normal seperti biasanya," kata Kepala Dinas Pendidikan Banda Aceh Saminan Ismail, di Banda Aceh, Kamis.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Banda Aceh menutup tiga sekolah dasar karena mengabaikan penerapan protokol kesehatan selama proses belajar tatap muka.
Tiga sekolah yang ditutup dan dibuka kembali tersebut yakni SD Negeri 14, SD Negeri 46 dan SD Muhammadiyah 2 yang berada di wilayah Banda Aceh.
Baca juga: Tiga sekolah di Banda Aceh ditutup karena abaikan protokol kesehatan
Saminan mengatakan, sekolah itu dibuka kembali setelah para kepala sekolah, komite serta dewan guru telah mengakui kesalahannya, dan bersedia memperbaiki apa yang telah terjadi.
"Jadi karena mereka sudah mengetahui dan membuat pernyataan sikap tidak mengulangi lagi kesalahan, dan bersedia terapkan prokes yang ketat sesuai SOP, maka sekolah itu kita buka kembali," ujarnya.
Saminan menyampaikan, pemberian sanksi berupa penutupan sekolah itu dilakukan sebagai edukasi penerapan protokol kesehatan, serta sebagai bentuk keseriusan pemerintah untuk memutuskan mata rantai penyebaran COVID-19.
Baca juga: Pengamat: Sikap responsif pelajar penting saat belajar tatap muka
Saminan menegaskan, pihaknya masih terus melakukan pengawasan terhadap sekolah yang baru dibuka kembali itu, serta memantau penerapan prokes seluruh sekolah di Banda Aceh lainnya.
"Jadi terus kita awasi, jika ada yang lalai tidak menerapkan prokes maka kita tutup lagi sekolah, sampai benar-benar melaksanakan prokes yang ketat," kata Saminan.
Saminan menambahkan, sekolah di Banda Aceh juga sudah diberi warna tingkat risiko penyebaran COVID-19, yakni hijau, kuning dan merah.
"Sekolah yang masuk dalam kategori merah akan diingatkan menerapkan prokes, jika tidak diindahkan dan membandel langsung kita tutup sekolahnya," ujarnya.
Tak hanya itu, lanjut Saminan, semua guru dan pegawai di seluruh sekolah percontohan yang ada di Banda Aceh juga sudah menjalani rapid test antigen guna memastikan tidak adanya penularan virus tersebut.
"Semua ini kita lakukan untuk menyampaikan kepada masyarakat bahwa pemerintah serius dalam penerapan protokol kesehatan," demikian Saminan.
Baca juga: DPR Aceh belum rekomendasikan siswa sekolah tatap muka
Baca juga: Prokes di Unsyiah diperketat saat pemberlakuan belajar tatap muka
Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021