Ken Qi, Vice President Public Affairs and Communications Huawei Indonesia, dalam konferensi virtual, Kamis (14/1) mengatakan bahwa krisis global akibat pandemi telah memperkuat upaya dan keseriusan Huawei dalam mengembangkan teknologi mutakhirnya.
Selain itu, juga mengontribusikan teknologi tersebut sebagai solusi untuk mempercepat pemulihan kondisi berbagai sektor di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, yang terhambat dan melesu akibat pandemi.
"Sebagai penyedia solusi teknologi, informasi dan komunikasi (TIK) terdepan di dunia, kami menyambut dengan penuh semangat terbangunnya sinergi multiple-helix dengan pemerintah, dunia akademik, pelaku industri dan komunitas untuk bersama-sama meningkatkan inklusi teknologi digital terdepan," kata Ken Qi.
Baca juga: Huawei siapkan laptop berbasis chipsetnya sendiri, Kirin 990
Baca juga: Rangkuman ponsel "high-end" sepanjang 2020
Ada pun teknologi digital yang dimaksud, antara lain kecerdasan artifisial (AI), machine learning, big data analytics, dan cloud melalui alih pengetahuan dan teknologi melalui program-program kolaboratif Huawei.
"Pandemi telah menunjukkan kepada kita akan efektivitas teknologi digital sebagai solusi, namun sinergi dan gotong-royong digital tetap diperlukan untuk meningkatkan adopsinya," ujar Ken Qi menambahkan.
Selama pandemi, Huawei telah berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan dari berbagai sektor dan industri dalam menghadirkan solusi untuk menjawab tantangan-tantangan baru dan krusial yang muncul.
Bersama dengan operator telekomunikasi, Huawei sigap ikut membangun teknologi jaringan di pulau-pulau yang dijadikan lokasi karantina pada saat pandemi baru muncul.
Kerja sama dengan operator telekomunikasi juga menjadikan Huawei turut berkontribusi dalam memperluas konektivitas broadband di kawasan pelosok Tanah Air untuk tujuan keberlangsungan pendidikan dan aktivitas ekonomi.
Teknologi berbasis cloud, AI, machine learning dan big data analitycs yang dikembangkan Huawei juga telah dipercaya oleh sejumlah rumah sakit terkemuka di Indonesia sebagai solusi mempercepat diagnosis COVID-19 pada pasien serta optimalisasi komunikasi antar pihak rumah sakit maupun pasien secara efektif dengan mengutamakan protokol kesehatan melalui solusi video-conference.
Penerapan solusi lainnya termasuk e-learning management system, memfasilitasi pengembangan online learning platform, penggelaran program-program alih pengetahuan dan teknologi bersama Direktorat Pendidikan Tinggi (DIKTI) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan perguruan tinggi-perguruan tinggi di Indonesia.
Ada juga program pengembangan kompetensi 100 ribu SDM TIK Indonesia masa depan, dukungan Huawei untuk Strategi Nasional Kecerdasan Arfisial dari Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional.
"Ini menjadi beberapa contoh upaya nyata Huawei dalam mendukung percepatan pemulihan akibat pandemi sekaligus mendukung terwujudnya visi-visi besar Indonesia sebagai negara maju berbasis riset dan inovasi serta kekuatan ekonomi digital ekonomi terkemuka dunia di masa depan," pungkas Ken Qi.
Baca juga: Nasib ponsel Huawei jika rujuk dengan Google
Baca juga: Huawei RuralStar solusi konektivitas wilayah terpencil Indonesia
Baca juga: Huawei bawa Mate 40 Pro ke Indonesia, ini harganya
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021