Jenazah pemuda lajang 28 tahun itu diserahterimakan pihak perusahaan maskapai Sriwijaya Group di Masjid Al Ikhlas, Jalan Tanjung Sadari Surabaya, tak jauh dari rumahnya, Jumat.
"Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses pencarian hingga jenazah Ananda Fadly, putra saya, teridentifikasi," ujar Sumarzen Marzuki, ayah korban.
Baca juga: Jenazah Pramugari Sriwijaya Air asal Bali akan dimakamkan di Mumbul
Setelah diserahterimakan kepada pihak keluarga, jenazah segera disalatkan di Masjid Al Ikhlas. Selanjutnya dibawa ke Tempat Pemakaman Umum Keputih Surabaya untuk dikebumikan.
Fadly Satrianto adalah bungsu dari tiga bersaudara.
Putra dari pasangan Sumarzen Marzuki dan Ninik Andayani itu menjalani sekolah penerbangan setelah lulus dari Fakultas Hukum Universitas Airlangga demi menggapai cita-cita masa kecilnya menjadi pilot.
Nam Air, yang merupakan anak perusahaan Sriwijaya Air, adalah perusahaan penerbangan pertamanya yang dijalani selama tiga tahun terakhir.
Fadly menumpang Sriwijaya Air SJ-182 dari Jakarta pada 9 Januari lalu untuk selanjutnya setibanya di Pontianak bertugas terbang bersama kru Nam Air lainnya.
Baca juga: Tim SAR TNI AL Shalat Jumat di KRI Rigel-933
Namun pesawat yang ditumpanginya itu mengalami kecelakaan di perairan Kepulauan Seribu.
"Saya menyampaikan terima kasih kepada seluruh kerabat yang telah menyampaikan simpati atas musibah yang menimpa Ananda Fadly. Mohom segala kesalahannya dimaafkan dan semoga khusnul khatimah," ucap Sumarzen.
Baca juga: Kabasarnas: Pencarian pesawat Sriwijaya SJ-182 diperpanjang tiga hari
Baca juga: Orang tua Ihsan, korban Sriwijaya Air terima satunan dari Jasa Raharja
Pewarta: A Malik Ibrahim/Hanif Nashrullah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021