Pantauan ANTARA di lokasi, suasana haru mewarnai pemakaman, sebab keluarga dan rekan kerja Fadly turut mengantarkan korban pesawat Sriwijaya Air itu ke tempat peristirahatan terakhir.
Pihak keluarga sempat menyampaikan sambutan terakhir, sebelum jenazah dikuburkan.
Baca juga: Keluarga korban terima jenazah Co-Pilot Fadly Satrianto
Ayah Fadly Satrianto, Sumarzen Marzuki, menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh rekan kerja, teman dan kerabat, jika putranya punya salah kata dan perbuatan semasa hidupnya.
"Kami mohon dimaafkan, apabila ananda punya salah, baik kata dan perbuatan selama ini," kata Sumarzen.
Dia juga meminta kepada seluruh masyarakat, baik teman dan rekan kerjanya untuk menghubungi pihak keluarga, jika almarhum Fadly punya hutang. Sehingga tidak menjadi beban almarhum di liang lahat.
"Silakan menghubungi ahli waris, jika alhamarhum punya hutan-hutang semasa hidupnya," ujarnya.
Baca juga: Jasa Raharja serahkan santunan bagi pramugari Sriwijaya SJ-182 di Bali
Kepergian Fadly bukan hanya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, melainkan juga dirasakan pihak maskapai Nam Air tempat almarhum bekerja.
"Kami sangat merasa kehilangan, beliau orang baik. Mudah-mudahan almarhum diterima di sisi Allah SWT dengan amal ibadahnya, amin," kata Doni, salah satu pilot teman almarhum Fadly.
Seperti diketahui, Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dari Bandara Soekarno Hatta menuju Pontianak mengalami kecelakaan, Sabtu, 9 Janaauari 2021. Sesaat setelah terbang, pesawat tersebut hilang kontak dengan menara kontrol.
Pesawat dengan nomor registrasi PK-CLC itu total membawa 12 kru dan 50 penumpang, tujuh di antaranya anak-anak dan tiga lainnya bayi. Hingga saat ini, tim masih terus melakukan proses pencarian korban di perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Baca juga: Jenazah Pramugari Sriwijaya Air asal Bali akan dimakamkan di Mumbul
Baca juga: Kabasarnas: Pencarian pesawat Sriwijaya SJ-182 diperpanjang tiga hari
Pewarta: A Malik Ibrahim/Willy Irawan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021