Jalur ekonomi lintas provinsi di Kalimantan Selatan (Kalsel) yang menjadi jalur angkutan truk pembawa bahan pokok, bahan bakar minyak (BBM) dan barang penting lainnya, lumpuh akibat banjir.kami minta berhenti dulu truk-truk ketika jalan tergenang
"Dengan kondisi banyak jalan yang tergenang di Jalan Gubernur Syarkawi yang merupakan perlintasan truk dari Kalsel ke Kalimantan Tengah dan sebaliknya, maka otomatis aktivitas ekonomi terganggu," terang Direktur Lalu Lintas Polda Kalsel Kombes Pol Maesa Soegriwo di Banjarmasin, Jumat.
Jalan Gubernur Syarkawi yang membentang dari Kecamatan Gambut hingga ke Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar dan tembus ke Desa Trantang, Kecamatan Mandastana, Kabupaten Barito Kuala diketahui kondisinya ada yang rusak dan berlubang.
Baca juga: Panglima TNI: Prajurit bantu korban bencana alam di Sulbar dan Kalsel
Baca juga: DPD dorong pemerintah cepat atasi banjir Kalsel
Maesa menjelaskan, ketika hujan deras terus mengguyur rusa jalan itu menjadi kubangan yang sangat berbahaya jika kendaraan melintas seperti truk-truk besar.
"Makanya kami minta berhenti dulu truk-truk ketika jalan tergenang seperti saat ini untuk mencegah terjadinya kecelakaan," jelas Maesa.
Dirlantas pun mengaku segera berkoordinasi dengan stakeholder terkait seperti Dinas Perhubungan dan Balai Transportasi untuk mengambil langkah-langkah perbaikan jalan.
"Kalau kondisi cuaca sudah normal maka kami harapkan jalan yang terjadi kerusakan segera diperbaiki agar tidak sampai mengganggu aktivitas ekonomi karena jalur ini sangat vital," tandasnya.
Salah satu sopir truk Rahmadi mengaku sudah tiga hari tidak bisa jalan dan tidur di atas mobil lantaran kondisi banjir di Jalan Gubernur Syarkawi.
"Mudah-mudahan banjir segera surut agar kami beraktivitas normal lagi dan bisa pulang ke rumah juga tentunya," ucap pria yang membawa angkutan besi itu.
Baca juga: Mensos instruksikan jajaran kirim bantuan banjir Kalimantan Selatan
Baca juga: Presiden: Segera kirim bantuan untuk korban banjir di Kalsel
Pewarta: Firman
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021