PT Pupuk Indonesia (Persero) selaku BUMN yang ditugaskan untuk menyalurkan pupuk bersubsidi, berupaya optimal mempercepat dan menjaga kelancaran distribusi pupuk guna mengantisipasi kebutuhan petani memasuki masa tanam awal tahun ini.Jumlah stok yang disiapkan di lini III dan IV tersebut sekitar tiga kali lipat dari ketentuan
Dalam kunjungan kerjanya di Jawa Tengah, Jumat (15/1/2021), Direktur Pemasaran PT Pupuk Indonesia (Persero) Gusrizal mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan sejumlah langkah dalam rangka menjaga kelancaran distribusi, salah satunya telah menerbitkan perintah ke distributor untuk segera menyalurkan ke kios-kios resmi.
Selain itu, perseroan juga terus melakukan koordinasi dengan dinas pertanian setempat dalam hal penerbitan surat keputusan (SK) terkait alokasi pupuk subsidi dari pemerintah kabupaten/kota setempat.
"Sejak awal tahun kami telah menginstruksikan para produsen yang tergabung dalam holding Pupuk Indonesia untuk bergerak cepat dan optimal dalam menyediakan pupuk hingga di lini III dan IV," kata Gusrizal dalam keterangannya, yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: KTNA Jabar minta pemerintah daerah segera terbitkan SK pupuk subsidi
Di Jawa Tengah, Gusrizal meninjau ketersediaan stok di sejumlah daerah dan melakukan pertemuan dengan perwakilan petani di Grobogan dan Blora. Stok pupuk subsidi di Provinsi Jawa Tengah tersedia sebanyak 231.983 ton.
Ia menerangkan bahwa secara nasional, stok pupuk bersubsidi yang tersedia di lini I hingga lini IV mencapai 1,76 juta ton, terdiri dari 821.423 ton urea, 551.359 ton NPK, 132.649 ton SP-36, 148.642 ZA dan 109.145 ton organik.
Jumlah stok yang disiapkan di lini III dan IV tersebut sekitar tiga kali lipat dari ketentuan stok minimum yang sebesar 552.032 ton.
Selain itu, untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan petani, dan sesuai arahan Kementerian Pertanian, Pupuk Indonesia Grup juga menyediakan pupuk nonsubsidi di setiap kios-kios resmi agar petani tetap bisa mendapatkan pupuk.
"Jumlah pupuk nonsubsidi bisa menyesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. Artinya, ketika permintaan meningkat, maka kami pun sudah siap menambah ketersediaan," kata Gusrizal.
Gusrizal menekankan bahwa pupuk bersubsidi diperuntukkan bagi petani yang sudah terdaftar di sistem elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) dan sudah memiliki kartu tani (di beberapa daerah tertentu)
Ia menambahkan saat ini semua jaringan distribusi Pupuk Indonesia Grup telah diwajibkan melaksanakan protokol pencegahan penyebaran COVID-19. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah petugas terpapar virus sehingga tidak mengganggu pelayanan pendistribusian dan penjualan pupuk.
"Seluruh distributor dan kios diwajibkan melaksanakan protokol kesehatan. Agar menjaga semua petugas di lingkungan distributor dan kios tidak terpapar, dan tetap melayani dalam penjualan dan penyaluran pupuk," ujarnya.
Baca juga: Serap panen program "agro solution", Pupuk Indonesia gandeng Bulog
Baca juga: Pupuk Indonesia terapkan sentralisasi fungsi holding
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021