Palang Merah Indonesia (PMI) membangun 10 unit tangki air bersih berkapasitas lima ribu liter di beberapa lokasi terdampak gempa Bumi di Kabupaten Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat.karena seperti diketahui dampak dari bencana seperti gempa Bumi sumber mata air milik warga rusak dan ada yang tercemar
"Pascabencana, persediaan air bersih biasanya terbatas. Maka dari itu, kami memprioritaskan pembangunan sarana air bersih dengan memasang tangki air bersih di beberapa titik yang mudah didatangi warga khususnya pengungsi yang membutuhkan air untuk kebutuhan rumah tangganya," kata Sekretaris Jendral PMI Pusat Sudirman Said melalui sambungan telepon kepada ANTARA di Sukabumi, Sabtu.
Dia menjelaskan 10 tangki air bersih itu dikirim dari tiga wilayah, yakni Kota Makasar dan Kabupaten Masamba, Sulawesi Selatan serta Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Kota Makasar mengirimkan enam unit, Kabupaten Masamba tiga unit, dan Kota Palu satu unit tangki air bersih.
Terkait dengan pembangunan sarana air bersih tersebut, pihaknya juga sedang berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat, baik Pemkab Majene maupun Mamuju agar lokasi yang dijadikan tempat pembangunan tersebut mudah terjangkau.
Dalam pembangunan ini, pihaknya sudah menerjunkan personel khusus dari Tim Water, Sanitation and Higiene (WASH). Untuk pasokan air bersihnya, PMI bisa mengambil dari sumber mata air yang kondisi airnya masih bagus dan layak ataupun PDAM setempat.
"Persediaan air bersih merupakan yang paling penting pasca-terjadinya bencana alam, karena seperti diketahui dampak dari bencana seperti gempa Bumi sumber mata air milik warga rusak dan ada yang tercemar," katanya.
Baca juga: PMI bantu rawat korban gempa Sulbar yang alami luka-luka
Sudirman mengatakan dalam merespons gempa yang meluluhlantahkan sebagian wilayah di Kabupaten Majene dan Mamuju, pihaknya juga menambah lima ambulans yang dikirim dari PMI Kota Palu.
Selain itu, menambah kekuatan relawan di lapangan untuk membantu proses penanggulangan bencana mulai dari evakuasi, pelayanan kesehatan, pendistribusian bantuan, maupun pemulihan hubungan keluarga atau Restoring Family Link (RFL).
Dalam waktu dekat ini, PMI mengirimkan logistik tambahan yang rencananya dikirim dari Gudang Logistik PMI Serang, Banten yang diangkut melalui jalur laut.
Dalam penerapan protokol kesehatan, pihaknya juga secara rutin melakukan penyemprotan desinfektan dan membagikan masker, baik untuk petugas, relawan, maupun penyintas, khususnya di pengungsian.
Penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19, katanya, wajib dilakukan jangan sampai, lokasi bencana malah menjadi kluster penyebaran virus mematikan tersebut.
Baca juga: PMI distribusikan ribuan logistik bantuan ke lokasi gempa Sulbar
Baca juga: PMI Makassar bersiap menuju Sulbar
Baca juga: PMI taati protokol kesehatan bantu korban gempa Sulawesi Barat
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021