• Beranda
  • Berita
  • Rektor: Penyintas gempa Sulbar, semoga dibalik kesulitan ada kemudahan

Rektor: Penyintas gempa Sulbar, semoga dibalik kesulitan ada kemudahan

18 Januari 2021 10:42 WIB
Rektor: Penyintas gempa Sulbar, semoga dibalik kesulitan ada kemudahan
Sebuah rumah rusak akibat gempa bumi di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Minggu (17/1/2021). Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 yang terjadi pada Jumat (15/1) dini hari tersebut mengakibatkan 56 orang meninggal dunia, ratusan orang luka-luka dan belasan ribu warga terpaksa mengungsi. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/wsj.

Dibalik kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya dibalik kesulitan ada kemudahan.

Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, Prof Dr H Sagaf S Petalongi MPd menyemangati penyintas gempa Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat, bahwa dibalik kesulitan ada kemudahan.

"Warga di Majene dan Mamuju harus bersabar, gempa yang terjadi merupakan ujian dari Tuhan. Terima dengan sabar ujian tersebut, karena dibalik kesulitan ada kemudahan," ucap Prof Sagaf S Pettalongi MPd, di Palu, Senin.

Pernyataan Prof. Sagaf S Pettalongi mengutip Firman Allah dalam surah Al-Insyirah Ayat 5 dan 6 yang berbunyi "Dibalik kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya dibalik kesulitan ada kemudahan".

Berkaitan dengan Firman Allah tersebut, Prof Sagaf Pettalongi menyemangati penyintas gempa di Majene dan Mamuju, agar tidak berputus asa dengan situasi dan kondisi yang dihadapi.

Baca juga: BNPB ajak relawan sinergi tangani dampak gempa Sulbar

Baca juga: Pasukan tambahan Kodam Hasanuddin mulai beroperasi di Mamuju


Karena, bencana gempa, kata Prof Sagaf merupakan ujian dari Tuhan Yang Maha Esa, atas konsekuensi dari keimanan hamba terhadap sang pencipta.

"Maka, serahkanlah kepadaNya, karena sesungguhnya bencana yang terjadi juga karena kehendak Tuhan Yang Maha Esa," ujarnya.

Prof Sagaf Pettalongi menilai bahwa penyintas gempa di Majene dan Mamuju tidak perlu berlama-lama larut dalam kesedihan. Sebab, kehidupan masih ada dan berjalan.

Artinya, peluang dan harapan untuk lebih baik di masa akan datang masih terbuka lebar. Karena itu, segera menguatkan tekad untuk bangkit dari keterpurukan.

"Yakinlah bahwa dibalik kesulitan ada kemudahan, ini harus menjadi keyakinan penyintas gempa di Majene dan Mamuju," kata Prof Sagaf yang juga Wakil Ketua Umum MUI Provinsi Sulteng.

Berdasarkan data BNPB per 17 Januari 2021 pukul 14.00 WIB jumlah warga yang meninggal dunia karena gempa bumi di Majene dan Memuju berjumlah 73 orang.

BNPB juga menyebut sebanyak 27.850 warga Majene dan Mamuju mengungsi di 25 titik pengungsian.*

Baca juga: BNPB: 19.435 orang mengungsi akibat gempa Sulawesi Barat

Baca juga: BNPB salurkan bantuan gempa Sulawesi Barat gunakan helikopter

Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021