Seperti dialami warga Bandung Sandi, sudah dari pukul 02.00 WIB, dirinya tidak bisa melanjutkan perjalanan, karena mobil yang dinaikinya mendadak mati mesin setelah menerjang banjir.
"Saya tidak tahu kalau banjir yang menggenangi jalan cukup dalam dan ketika memaksa lewat ternyata mesin mobil mati," kata Sandi di Cirebon, Senin.
Baca juga: Banjir pertama di Sumsel landa Banyuasin
Pada saat ditemui, Sandi masih memperbaiki mobil miliknya yang mesinnya belum kembali normal, dia menceritakan pada Senin (18/1) dini hari hujan memang masih cukup deras dan jalanan juga gelap.
Sesampainya di jalan yang menghubungkan antara Kecamatan Arjawinangun dan Suranenggala air ternyata cukup tinggi, bahkan mobil minibus yang dikendarainya mati mesin.
"Kalau tadi malam di jalan ini cukup tinggi, jadi air masuk ke mesin," ujarnya.
Hal yang sama juga dialami para pengendara motor yang memaksa melawati jalan tersebut, di mana mereka mengalami mati mesin.
Kapolsek Arjawinangun Polresta Cirebon Kompol R Nana Ruhiana mengatakan jalur Arjawinangun ke Panguragan memang sempat tidak bisa dilalui khususnya kendaraan kecil.
"Kalau kendaraan besar bisa melalui jalan, tapi yang kecil kami imbau untuk memutar balik sebab jalur tergenang air," katanya.*
Baca juga: Ratusan rumah di Cirebon terendam banjir
Baca juga: Legislator apresiasi Polri tanggap bantu korban bencana
Baca juga: BPBD: 2.863 orang Halmahera Utara mengungsi karena banjir
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021