"Para lulusan (sekolah kelautan dan perikanan) terjebak kepada pekerjaan yang bukan bidangnya," kata Direktur Eksekutif Pusat Kajian Maritim untuk Kemanusiaan, Abdul Halim, di Jakarta, Senin.
Selain itu, ujar Abdul Halim, terdapat pula lulusan sekolah kejuruan perikanan yang sesuai bidangnya tetapi minim perlindungan, seperti sejumlah ABK yang mengalami kasus di luar negeri.
Hal tersebut penting mengingat sudah mulai banyak generasi muda yang tertarik masuk untuk bekerja dan berkarier di berbagai lapangan kerja di sektor kelautan dan perikanan.
Baca juga: Dirjen KKP: Peningkatan kualitas SDM maksimalkan produktivitas panen
"Kaum milenial sudah tertarik masuk, indikatornya banyak lulusan sekolah kejuruan kelautan dan perikanan," katanya.
Abdul Halim juga mengingatkan bahwa mulai banyak startup atau usaha rintisan yang bergerak di sektor perikanan sekarang.
Sebelumnya, KKP mengajak milenial, seperti calon pegawai negeri sipil (CPNS), yang akan bertugas di Pusat dan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) KKP di daerah, mengenali warisan budaya kemaritiman.
"Selamat bagi pegawai yang telah lulus seleksi. Kalian patut berbangga karena menjadi anak muda yang terpilih dan berhasil menyisihkan ribuan anak muda lainnya yang melamar sebagai CPNS Kementerian Kelautan dan Perikanan di tengah pandemi ini," kata Dirjen Pengelolaan Ruang Laut KKP TB Haeru Rahayu.
Baca juga: KKP klaim telah latih 47.000 orang sektor kelautan sepanjang 2020
Total penerimaan seluruh pegawai lingkup KKP untuk formasi tahun 2019 adalah sebanyak 394 CPNS dan telah menerima surat kerja (SK) yang sudah diserahkan langsung oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono pada awal Januari 2021.
Tebe berpesan agar para pegawai menumbuhkan rasa optimis dan menghilangkan rasa pesimis karena sektor kelautan membutuhkan anak-anak muda yang memiliki pemikiran yang kritis.
"Pada 20 tahun ke depan tongkat estafet akan berpindah kepada generasi muda saat ini untuk meletakkan pondasi budaya kerja yang berintegritas, profesional, dan memiliki karakter yang kuat," paparnya.
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021