"Ada ratusan ternak yang memang dilepaskan begitu saja oleh masyarakat di kebun yang mereka kelola," ujar Kepala UPT Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Wilayah I Stabat Puji Hartono, dalam rilis diskusinya, diterima di Medan, Senin.
Diskusi tersebut bertajuk "Telusuri Jejak Harimau Sumatera di Langkat" yang digelar atas kerjasama STFJ dengan Forest Conservation Action Sumatra (TFCA-Sumatera) di Medan.
Baca juga: Usai terkam ternak, BKSDA Sumbar tangkap harimau sumatera
Baca juga: BBKSDA Riau turunkan tim ke lokasi harimau terkam dua sapi warga
Puji menyebutkan kebun yang dikelola warga tersebut sebenarnya sudah masuk ke dalam kawasan hutan dan wilayah yang sering dilalui Harimau Sumatera, serta berbatasan langsung dengan kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Langkat.
"Kita terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat jika kawasan hutan itu merupakan lokasi jelajah satwa tersebut," katanya.
Sebelumnya, harimau sumatera kembali memangsa lima ekor ternak lembu warga di areal kebun kelapa sawit milik Alm. Mahyudin di Dusun Batu Katak, Desa Batu Jonjong, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat. Peristiwa itu terjadi Senin (11/1) pukul 07.05 WIB, diinformasikan adanya harimau memangsa lima ekor ternak lembu (sapi).
Pihak pertama yang mengetahuinya adalah tukang gembala ternak lembu Sadikin (46) dari Dusun Batu Katak, Desa Batu Jonjong, Kecamatan Bahorok. Lima ekor lembu itu terdiri tiga induk dan dua anak milik Ucok Peranginangin.*
Baca juga: Harimau sumatera pemangsa ternak sapi ditangani BBKSDA Riau
Baca juga: Ternak warga Agam diduga dimangsa Harimau Sumatera
Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021