Kementerian Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (KPPPA) membangun posko dan tenda ramah perempuan dan anak di daerah terdampak gempa di Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat.Ada satu tenda ramah anak dan dua posko ramah perempuan dan anak
"Ada satu tenda ramah anak dan dua posko ramah perempuan dan anak," ucap Koordinator Internal Tim KPPPA dalam penanggulangan pascagempa Sulbar, Elvi Hendrani dihubungi dari Palu, Selasa.
Elvi yang merupakan Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak Atas Pendidikan ,Kreativitas dan Budaya KPPPA menerangkan satu tenda ramah perempuan dan anak (TRPA) dibangun KPPPA di Jalan Pongtiku, Jalan Husni Thamrin.
Baca juga: KPPPA gandeng jejaring beri dukungan psikososial bagi anak di Sulbar
Dalam pembangunan TRPA dan posko ramah perempuan dan anak, kata Elvi, KPPPA melibatkan jejaringnya pendamping anak dan perempuan.
"Iya, jejaring itu antara lain Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), Kemendikbud dan pengurus posko ramah perempuan dan anak yang akan mendampingi anak pengungsi untuk dukungan psikososial," kat Elvi.
Keberadaan TRPA dan posko ramah perempuan dan anak, kata Elvi sangat penting, karena hal itu untuk mendorong bahwa penanggulangan pascabencana dalam situasi tanggap darurat dilakukan berbasis responsif gender.
Baca juga: Sulteng dorong pembentukan tenda ramah perempuan-anak di Sulbar
"Selain itu juga untuk memberikan dukungan psikososial bagi anak-anak pengungsi agar bisa menghilangkan stres karena gempa dan di lokasi pengungsian yang penuh dengan keterbatasan," sebut Elvi.
Tim dari KPPPA telah tiba di Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat sejak Sabtu 16/1, untuk melakukan sejumlah kegiatan kemanusiaan dalam rangka percepatan pemulihan penyintas gempa Sulbar.
Di Kabupaten Mamuju, Elvi menguraikan, KPPPA melakukan sejumlah kegiatan meliputi membuat data terpilah perempuan dan anak serta kebutuhan spesifik untuk anak penyintas gempa.
Baca juga: YSTC siapkan bantuan untuk anak penyintas gempa Sulbar
"Selain mendirikan posko dan tena ramah perempuan dan anak, KPPPA juga melakukan koorsdinasi dengan kementerian dan lembaga terkait perlindungan anak dan perempuan dengan cara memberikan data kepada kementerian dan lembaga lainnya agar dapat memberkan dukungan sesuai kebutuhan di lapangan," katanya.
"KPPPA juga memberikan bantuan spesifik untuk anak dan perempuan sesuai kelompok umur, serta memastikan pemenuhan kebutuhan pendidikan melalui kerjsama dengan Kemendikbud dan Kemenag dalam mendirikan sekolah darurat," lanjut Elvi.
Baca juga: 109 anak terdampak gempa Palu sekolah di Majene Sulbar
Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021