Bupati Hulu Sungai Tengah (HST), H A Chairansyah, Selasa, mengatakan data sementara korban bencana banjir pada 19 Januari, sebanyak sembilan orang meninggal, delapan orang di Kecamatan Hantakan dan satu orang di Kecamatan Barabai.
"Enam orang masih dinyatakan hilang di Kecamatan Hantakan," katanya.
Untuk data rumah sekabupaten HST, sebanyak 264 buah rumah yang hilang disapu banjir dan 340 buah rumah yang rusak.
Baca juga: Marinir dan pasukan katak diterjunkan tangani banjir HST
Baca juga: Sebanyak 68.000 warga terdampak banjir di Hulu Sungai Tengah, Kalsel
Dia menjelaskan, di Kecamatan Hantakan ada 200 rumah yang hilang dan 250 rumah rusak, di Kecamatan Batu Benawa 58 rumah hilang dan 90 buah rumah rusak, sedangkan di kecamatan Batang Alai Timur ada enam buah rumah yang hilang.
Menurut Bupati, di Kecamatan Barabai sudah tidak ada lagi warga yang tinggal di tenda pengungsian.
Pengungsi terbanyak saat ini di Kecamatan Batu Benawa yaitu 7.430 jiwa dan di Kecamatan Labuan Amas Utara sebanyak 743 jiwa. Jadi totalnya 8.173 warga yang masih mengungsi.
Sedangkan fasilitas umum yang rusak atau terendam adalah sebanyak 21 masjid, 31 langgar, 26 sekolah, 13 perkantoran, tujuh jembatan dan satu jalan.
Pihaknya masih memerlukan bantuan logistik dan pembersihan kota yang saat ini masih menumpuk sampah-sampah bekas banjir baik di pasar maupun depan rumah-rumah warga. Disamping itu tanah longsor juga masih menutupi akses jalan di Kecamatan Hantakan.
"Walaupun saat ini kami terus berupaya membersihkan, namun akan membutuhkan waktu lama yang nantinya justru menimbulkan masalah baru hingga menjadi penyakit.
Jadi bagi para relawan mohon bantuannya untuk membersihkan kota Barabai agar kembali pulih dan perekonomian bisa jalan kembali," kata Bupati.*
Baca juga: Ratusan rumah hilang akibat banjir di Hulu Sungai Tengah, Kalsel
Baca juga: Pascabanjir HST Kalsel ditemukan lima mayat, sejumlah rumah hancur
Pewarta: Imam Hanafi/mtaupik rahman
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021