"Langkah yang diambil sementara, aktivitas dari luar pesantren tersebut ditutup sementara selama 14 hari karena sembilan santri dinyatakan positif COVID-19," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis Ersan Saputra di Bengkalis, Selasa.
Dijelaskannya, untuk aktivitas di dalam pondok pesantren tersebut masih tetap berjalan setelah 60 santri yang dilakukan tes cepat antigen ditemukan tidak reaktif.
Namun, hingga saat ini proses penelusuran masih berjalan untuk memastikan penyebaran COVID-19 di pesantren ini.
Baca juga: Ade Yasin perkuat peran Satgas COVID-19 Pondok Pesantren di Bogor
Baca juga: Satuan Tugas lacak penularan COVID-19 di kompleks pesantren Aa Gym
"Sembilan santri yang positif, satu orang melakukan isolasi mandiri dan delapan orang lagi dikarantina di Kantor Diklat Kabupaten Bengkalis," kata Ersan.
Sementara pimpinan Pondok Pesantren Nurul Hidayah Ahmad Pamuji membenarkan adanya santri asuhnya yang dinyatakan positif COVID-19. Bahkan mereka sudah melakukan isolasi terhadap santri yang dinyatakan positif ini di ruangan yang sebelumnya sudah disiapkan pihak pengelola pondok.
Ruangan isolasi yang digunakan merupakan salah satu ruang pembelajaran.
"Kita sudah berkoordinasi dengan Satgas COVID-19 Kecamatan untuk penanganan ini. Serta secara mandiri juga kita memberikan vitamin kepada santri yang menjalani isolasi saat ini," ujarnya.
Kita sudah minta agar mereka yang positif ini lebih baik mengikuti karantina terpadu agar penanganannya lebih terkontrol. Besok baru akan dibawa ke karantina terpadu," ujarnya.
Meskipun ada temuan kasus positif di pesantren ini, proses belajar mengajar di pondok pesantren modern Nurul Hidayah masih tetap berjalan seperti biasanya dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.*
Baca juga: Gus Mus dan Ganjar minta kiai ikut tangani COVID di pesantren
Baca juga: Pesantren Al Falah Lebak perketat protokol kesehatan
Pewarta: Alfisnardo
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021