Harus ada langkah-langkah cepat di lapangan, tapi memang harga daging ini cukup tinggi ya
Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan pihaknya akan membuka ruang dialog dengan asosiasi pedagang guna menurunkan harga daging sapi setelah lonjakan harga komoditas pangan tersebut dalam beberapa hari terakhir.
“Saya berharap mereka bisa kita ajak konsultasi, kita ajak bicara. Nanti kita cari bagaimana jalan keluarnya. KSP sangat terbuka untuk menerima mereka,” kata Meoldoko, di Gedung Bina Graha, Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.
Tawaran tersebut disampaikan Moeldoko merespons keinginan Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) untuk berdiskusi dengan pihak Istana mengenai solusi untuk menurunkan harga daging sapi.
Moeldoko mengatakan pemerintah telah berupaya untuk mengendalikan harga komoditas pangan Jika salah satu komoditas pangan, harga daging sapi, masih mahal, kata dia, perlu langkah-langkah cepat untuk mengendalikan harga agar tidak membebani masyarakat.
“Seperti kemarin persoalan kedelai juga seperti itu. Harus ada langkah-langkah cepat di lapangan, tapi memang harga daging ini cukup tinggi ya harganya. Saya sudah dengar harganya antara Rp130 ribu ya,” ujarnya.
Sebelumnya, sejak awal 2021, harga daging sapi melonjak di pasaran. Harga daging sapi murni mencapai Rp120 ribu per kilogram (kg), padahal biasanya berkisar pada Rp110 ribu hingga Rp114 ribu per kg.
Sementara harga daging sapi bagian paha belakang mencapai Rp126 ribu per kg selama beberapa hari terakhir, padahal biasanya hanya sedikit di atas Rp100 ribu per kg.
Terdapat kabar bahwa para pedagang daging sapi di Jabodetabek akan melakukan aksi mogok. Kenaikan harga daging sapi dalam beberapa hari terakhir diduga dipicu oleh tingginya harga daging sapi yang didapatkan oleh importir.
Baca juga: DPD minta pemerintah tanggapi potensi lonjakan harga sapi potong
Baca juga: Pemkot Jakbar cek daging sapi terkait rencana mogok massal pedagang
Baca juga: Permintaan melonjak, harga daging sapi di Indramayu capai Rp160.000/kg
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021