Agenda pertama adalah konvensi media massa, yang akan membahas mengenai visi pers di masa sulit akibat pandemi COVID-19 serta bagaimana tantangan dan solusinya.
"Sebenarnya puncak acara ada namanya konvensi media massa. Itu pasti. Kita akan membahas masalah media di konvensi nanti," kata Atal saat menjadi pembicara tentang Hari Pers Nasional yang disiarkan di TVRI, Jakarta, Rabu (20/1) malam.
Baca juga: Ketum PWI umumkan nama-nama pemenang Anugerah Adinegoro 2020 di TVRI
Penanggung jawab HPN 2021 itu mengatakan untuk meramaikan Konvensi Media Massa, Panitia HPN 2021 juga akan menyelenggarakan berbagai seminar tentang pers yang saat ini masih berjalan dan bisa diikuti masyarakat secara daring.
"Kalau seminar-seminar terus, banyak sekali seminar berjalan sampai hari H nanti (puncak HPN 2021) tanggal 9 Februari," kata Atal.
Agenda kedua yakni penyerahan penghargaan Anugerah Kebudayaan kepada pemerintah kabupaten dan kota yang berperan aktif melestarikan budaya di daerah masing-masing.
Baca juga: PWI beri 5 rekomendasi bagi kemajuan kebudayaan daerah pada HPN 2021
Atal mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo menganggap budaya sebagai DNA bangsa Indonesia. Karena itu, menurut dia, Panitia HPN ingin melihat bagaimana praktik-praktik budaya yang membangun bangsa Indonesia itu.
Selama tiga kali penyelenggaraan Anugerah Kebudayaan itu, kata Atal, ternyata respons dari pemerintah daerah luar biasa.
"Itu sudah tiga kali kami adakan, respons dari daerah luar biasa," kata dia.
Baca juga: Bupati/ Wali Kota penerima Anugerah Kebudayaan PWI 2021
Agenda lain, HPN 2021 juga akan menyerahkan penghargaan berupa trofi, sertifikat, dan uang tunai sebesar Rp20 juta kepada para pemenang Anugerah Adinegoro 2020.
Penghargaan tertinggi bagi insan pers di Indonesia itu akan diserahkan dengan disaksikan secara langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2021