Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengajak masyarakat untuk tetap berolahraga selama 30 menit minimal tiga kali dalam sepekan untuk menjaga kebugaran tubuh selama pandemi COVID-19.Pemerintah terus mengajak masyarakat untuk tetap berolahraga di masa pandemi dan mengurangi konsumsi gula, garam dan lemak. .
"Walaupun pandemi, sebenarnya kita sudah banyak sekali menyampaikan bagaimana kita bisa tetap berolahraga selama masa pandemi ini," kata Plt Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) drg. Kartini Rustandi dalam temu media secara virtual untuk memperingati Hari Gizi Nasional, Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan pemerintah terus mengajak masyarakat untuk tetap berolahraga bahkan di masa pandemi.
Baca juga: Dokter : Rutin latihan fisik 30 Menit turunkan risiko terkena COVID-19
Bahwa selama pandemi, masyarakat cenderung lebih banyak berada di dalam rumah sehingga menjadi tidak aktif bergerak, maka olahraga adalah solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Olahraga bisa dilakukan di mana saja, bisa di dalam rumah, di sekitar lingkungan rumah, atau di area-area lain yang memungkinkan seseorang berolahraga.
Namun demikian, Kartini mengingatkan perlunya disiplin menerapkan protokol kesehatan saat berolahraga di luar rumah selama masa pandemi, sehingga terhindar dari risiko penularan COVID-19.
"Ini sudah kita ingatkan. Dan pada saat pandemi ini kita juga terus mengingatkan hal itu. Bahkan kita sudah dua kali Kemenkes mengadakan virtual run dan virtual bike untuk mengingatkan pentingnya berolahraga," katanya.
Baca juga: Merajut asa, menata, meniti tradisi juara di masa pandemi
Kemudian, selain perlunya masyarakat untuk tetap berolahraga agar tetap aktif bergerak, masalah kesehatan lain yang menjadi perhatian Kemenkes selama pandemi adalah meningkatnya pola konsumsi makanan siap saji.
Untuk mengatasi hal itu, Kemenkes juga, katanya, tidak henti-hentinya melakukan sosialisasi dan edukasi tentang perlunya masyarakat mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang.
"Bahkan kalau kita lihat sekarang banyak chef juga mulai mengajarkan bagaimana masak yang sehat dan bagaimana di era pandemi ini memilih makanan yang memang bisa meningkatkan daya tahan tubuh," kata Kartini.
Baca juga: Cara aman lansia aktif di masa pandemi corona
Sementara itu, kecenderungan masyarakat untuk mengonsumsi gula, garam dan lemak (GGL) secara berlebihan juga saat ini masih menjadi masalah kesehatan lain yang perlu terus ditangani.
"Terkait bagaimana aturan GGL, memang ini PR yang harus terus menerus kita goalkan," katanya.
Dengan adanya aturan pembatasan konsumsi gula, garam dan lemak, masyarakat diharapkan bisa terhindar dari risiko obesitas dan hipertensi. Dan sebaliknya bisa menjadi lebih sehat.
"Tapi ini bukan hal mudah. Ini satu proses yang terus menerus kita tingkatkan," demikian kata Kartini.
Baca juga: Kemenkes: Mematuhi prokes tetap penting meski sudah divaksin
Pewarta: Katriana
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2021