Bantuan kepada masyarakat yang terdampak bencana gempa di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, telah didistribusikan secara merata oleh TNI dan pemerintah daerah dengan dibantu sukarelawan hingga ke wilayah-wilayah yang sulit dijangkau.Bantuan sudah disalurkan sesuai dengan prosedur, termasuk kepada lima desa yang terisolasi dengan helikopter milik BNPB.
Siaran pers Puspen TNI di Jakarta, Jumat, menyebutkan Komandan Kodim 1401/Majene Letkol Inf. Yudi Rombe sudah mengecek langsung di lapangan, berkoordinasi dengan Camat Malunda Salahuddin.
Hal tersebut menjawab adanya informasi bahwa bantuan tersebut tidak sampai kepada masyarakat di beberapa wilayah yang terdampak bencana, salah satunya Desa Lombang Timur, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulbar.
Letkol Inf. Yudi Rombe yang juga Dansatgas Bencana Gempa di Majene mengatakan bahwa anggotanya bersama pemangku kepentingan sudah mendistribusikan semua logistik dari komando atas dan dari para donatur.
"Kami sudah menyalurkan bantuan sesuai dengan prosedur, termasuk kepada lima desa yang terisolasi dengan menggunakan helikopter milik BNPB," katanya.
Baca juga: Relawan PMI kembalikan keceriaan anak penyintas bencana gempa Sulbar
Semua bantuan, kata dia, telah diserahkan kepada camat, kemudian dari camat diserahkan kepada kepala desa atau kepala dusun untuk disalurkan kepada warga.
"Bantuan yang diberikan habis terbagi rata kepada masyarakat yang terdampak bencana. Kami selalu mengevaluasi semua kegiatan ini untuk mencapai hal yang lebih baik," kata Yudi.
Sementara itu, Camat Malunda Salahuddin mengatakan bahwa bantuan yang disalurkan oleh pihak TNI dan pemda, serta para sukarelawan telah menjangkau seluruh wilayahnya.
Bahkan, di wilayah yang sulit dijangkau oleh alat transportasi darat, seperti Desa Ulumanda, bantuan logistik juga disalurkan menggunakan helikopter.
Terkait dengan informasi yang mengatakan bantuan tidak sampai kepada masyarakat Malunda, Salahuddin menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar.
"Masyarakat saya sendiri mengatakan bahwa bantuan yang diterima sangat berlebih sampai bertumpuk-tumpuk seperti mi instan, telur, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya," kata Salahuddin.
Baca juga: Gubernur Sulbar: Penyintas gempa jangan terlena dengan bantuan
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021