Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menilai Bintan di Provinsi Kepulauan Riau siap menerapkan pembukaan perbatasan secara terbatas melalui travel bubble dengan Singapura.Bintan salah satu destinasi yang sangat siap
Menteri mengatakan penerapan protokol kesehatan di Kawasan Bintan Resor dan area lainnya sangat ketat dan disiplin.
"Ini menjadi bahan masukan untuk berbicara dengan rekan instansi terkait kementerian dan lembaga dalam pembicaraan mencoba membuka perbatasan travel bubble. Bintan salah satu destinasi yang sangat siap," kata Menteri di Batam, Sabtu.
Ia menyatakan akan berupaya mendorong untuk bisa mempercepat pembicaraan travel bubble dengan pihak terkait. Agar kebijakan itu bisa diterapkan secepatnya.
Namun, pihak terkait di daerah harus mengupayakan agar kasus COVID-19 bisa terkendali.
"Mudah-mudahan kasus COVID-19 terjaga dan kondusif," kata dia.
Karena menurut Menteri, pemerintah tetap mengutamakan kesehatan masyarakat Bintan, di tengah rencana pembukaan perbatasan secara terbatas.
Dalam kesempatan itu ia menyampaikan, Batam dan Bintan bergantung pada pariwisata dan ekonomi kreatif. Kedua kabupaten kota di Kepri itu kini tengah menghadapi kondisi berat, sehingga perlu pertimbangan khusus agar bisa menyiapkan diri untuk pulih.
"Kita ingin percepat. Kita akan hadapi Imlek, ini peluang terbesar (bagi pariwisata Batam dan Bintan. Tapi jangan menjadi ancaman potensi peningkatan (COVID-19). Kita ingin pariwisata berkualitas dan sehat," kata dia.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Kepri Buralimar menyambut baik rencana travel bubble untuk Batam dan Bintan.
"Nanti akan kami rapatkan kembali bersama Batam dan Bintan," kata Buralimar.
Baca juga: Menparekraf: Protokol kesehatan Bintan terbaik
Baca juga: Travel bubble dengan Singapura diutamakan untuk Batam-Bintan
Baca juga: Menparekraf puji Bintan sebagai kawasan pariwisata kelas dunia
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021