"Ini adalah kesalahpahaman bahwa Anda dapat dengan mudah mengembangkan sistem bantuan pengemudi lebih jauh sampai suatu hari, Anda dapat secara ajaib beralih ke sistem mengemudi yang sepenuhnya otonom," kata Krafcik saat wawancara dengan Manajer Magazin yang dikutip dari CarsCoops, Senin.
Autopilot Tesla telah dikritik selama bertahun-tahun karena cara pemasarannya, terutama dalam iterasi terbaru yang disebut 'Full-Self Driving'. Istilah 'mengemudi sendiri sepenuhnya' telah membuat sejumlah pelanggan percaya bahwa sistem bantuan pengemudi Tesla sepenuhnya otonom.
Baca juga: Spesifikasi sedan baru Nio pesaing Tesla, jangkauan 1.000 km
Itu tidak benar, karena orang yang duduk di belakang kemudi harus siap untuk melanjutkan kendali pada setiap saat ketika mereka berada dalam kendaraan.
Kendati demikian, baru-baru ini Elon Musk mengatakan bahwa dirinya sangat yakin bahwa perusahaannya akan dapat menawarkan fungsi otonom sepenuhnya kepada pelanggan di beberapa daerah akhir tahun ini sebagai layanan berlangganan.
Fitur Full Self-Driving telah dirilis untuk sejumlah pemilik Tesla akhir tahun lalu sebagai versi beta.
Krafcik juga mengatakan bahwa dia tidak melihat Tesla sebagai pesaing dalam kendaraan otonom, dia juga menambahkan bahwa pembuat EV "mengembangkan sistem bantuan pengemudi yang sangat baik".
Perlombaan menuju otonomi penuh memiliki banyak pemain di industri saat ini, dengan Waymo, sebuah perusahaan teknologi milik Google, dianggap sebagai salah satu pemimpinnya.
Waymo telah mengoperasikan armada kendaraan yang sepenuhnya tanpa pengemudi di Phoenix sebagai layanan ride-hailing dan saat ini sedang mengembangkan lebih lanjut sistem 'Waymo Driver' baik di jalan nyata maupun dalam simulasi.
Baca juga: Insinyur baru kerja tiga hari dituduh curi dokumen rahasia Tesla
Baca juga: Menantang Tesla, Mercedes luncurkan SUV kompak listrik
Baca juga: Tesla "recal" 158.000 Model S dan Model X karena masalah layar
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021