Hasil tes sampel bir yang diimpor dari Amerika Serikat di Distrik Ninghe, Kota Tianjin, menunjukkan positif COVID-19, demikian pernyataan CDC.
Menurut CDC setempat sebagaimana dikutip portal berita OneTube, Rabu, bir tersebut terdeteksi positif sebelum dilempar ke pasar.
Selain bir, beberapa makanan dan minuman yang hendak dipasarkan menjelang perayaan Imlek di China juga ditemukan berisi kandungan COVID-19.
Baca juga: China hadapi risiko penularan COVID-19 karena kasus impor
Baca juga: Kenaikan COVID-19 impor jadi alasan China larang kedatangan WNA
Di Distrik Liangxi, Kota Wuxi, Provinsi Jiangsu, beberapa buah ceri impor juga terkontaminasi COVID-19.
Hal yang sama juga ditemukan di perusahaan importir di Kota Shijiazhuang, Provinsi Hebei.
Kemudian petugas CDC Kota Zhoushan, Provinsi Zhejiang, juga mendapati sisi dalam dinding kontainer udang merah beku yang didatangkan dari Argentina terkontaminasi COVID-19.
Sebelumnya COVID-19 juga ditemukan di perusahaan es krim di Kota Tianjin yang bahan baku berupa susu diimpor dari Selandia Baru dan Ukraine.
Wakil Direktur CDC China Feng Zijian mengatakan bahwa barang-barang impor yang hasil tesnya positif COVID-19 itu tidak mesti bisa menularkan penyakit.
Menurut dia, hal itu tergantung kandungan virus yang mengontaminasi produk tersebut, aktif atau tidak.
Kalau kandungan virusnya juga sangat rendah, lanjut dia, maka produk-produk tersebut tidak akan berisiko menularkan COVID-19.
Baca juga: China temukan virus corona pada kemasan daging impor Brazil
Baca juga: China larang impor makanan laut dari India karena infeksi COVID-19
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021