Pemerhati pendidikan Ina Liem menilai kebijakan Asesmen Nasional (AN) yang digagas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim akan membawa perubahan besar bagi dunia pendidikan di Tanah Air.
“Ini perubahan besar dari Mas Nadiem. Kita bukan lari lagi, malah diajak melompat. Jadi programnya kalau dilihat secara holistik, murid tidak lagi diuji berdasarkan soal-soal berbentuk hafalan, melainkan soal yang mengasah literasi dan numerasi,” ujar Ina dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu.
Menurut Ina, bentuk soal yang dilakukan dalam AN akan membantu anak-anak Indonesia lebih terdorong untuk memahami isi bacaan dan berpikir kritis. Selain itu AN juga bisa membawa kualitas pelajar Indonesia naik tingkat. Bukan hanya jago hafalan, tapi juga cepat memahami yang akhirnya jago menganalisis.
Meski demikian, Ina memahami jika terjadi resistensi dari sejumlah pihak karena hal itu merupakan lompatan dan menjadi tantangan besar.
Baca juga: Mendikbud: Asesmen Nasional untuk mengetahui kondisi pendidikan
Baca juga: Nadiem : Pelaksanaan AN pada September dan Oktober 2021
Semua pihak harus siap mengaplikasikan AN, terutama para guru untuk terbiasa memberi penugasan dan soal yang melatih anak memahami, bukan hanya menghafal.
Pendiri Jurusanku, Budi Prast, mengatakan model soal Asesmen Kompetensi Minimun (AKM) yang sudah dipublikasikan Pusmenjar Kemendikbud di website-nya memperlihatkan bahwa pengajaran guru harus bisa menukik lebih dalam ke pemahaman siswa. Ia mencontohkan soal literasi AKM bagi murid kelas XI yang menampilkan puisi karya WS Rendra.
“Biasanya soal puisi yang ditanyakan ‘siapakah pengarang puisi ini? kapan puisi ini ditulis?’ Tapi sekarang di AKM yang ditanya: apakah kamu setuju puisi ini bertema isu sosial dan anak diminta memberi alasan dalam 100 karakter. Nah, soal-soal AKM ini akan memicu anak menghasilkan inovasi. Jawaban yang harus dikemas dalam 100 karakter itu membuat siswa akan terlatih merangkum ide pokok secara sistematis,” kata Budi.
Sebelumnya, Mendikbud Nadiem Makarim memastikan bahwa Asesmen Nasional akan diselenggarakan pada September dan Oktober 2021. Terdapat tiga bentuk asesmen yang dilakukan yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Survei Karakter bagi siswa, serta Survei Lingkungan Belajar untuk guru.
Nadiem menekankan hasil AN tidak digunakan untuk menghakimi sekolah, guru maupun murid, melainkan digunakan untuk memetakan kondisi pendidikan sehingga bisa membantu sekolah dan pemerintah menyiapkan strategi bantuan dan penganggaran bagi sekolah yang membutuhkan.*
Baca juga: Nadiem : Asesmen Nasional tidak bisa "dibimbelkan"
Baca juga: Nadiem minta guru jangan stres hadapi Asesmen Nasional
Pewarta: Indriani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021