Mereka menjadi contoh, untuk meyakinkan masyarakat
Sebanyak 11 tokoh di Kota Malang, Jawa Timur, menjalani vaksinasi COVID-19 perdana sebagai salah satu upaya memutus mata rantai penyebaran virus corona.
Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan bahwa tokoh-tokoh yang menjalani vaksinasi pada Kamis tersebut, diharapkan bisa menjadi contoh bagi seluruh warga Kota Malang, bahwa penggunaan vaksin Sinovac tersebut aman.
"Mereka menjadi contoh, untuk meyakinkan masyarakat. Presiden sudah menjadi contoh, sekarang giliran Kota Malang," kata Sutiaji memberikan sambutan pada pelaksanaan vaksinasi perdana di Kota Malang, Kamis.
Baca juga: Malang lakukan pembaruan data nakes untuk vaksinasi
Sutiaji menjelaskan para tokoh yang ditunjuk untuk menjalani vaksinasi COVID-19 tersebut mencakup berbagai kalangan. Mulai dari pemuka agama, tenaga kesehatan, pengusaha muda yang bisa memberi pengaruh, hingga perwakilan komunitas penyandang disabilitas.
Sebanyak 12 orang tokoh yang menerima vaksin tersebut adalah, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang I Made Riandiana Kartika, Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko, dan Dandim 0833/Kota Malang Letkol Arm Ferdian Primadhona.
Kemudian, perwakilan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Malang dr Djoko Heri, perwakilan dari Persatuan Ahli Gizi (Persagi) Kota Malang, Rosidah Inayati, dan perwakilan dari komunitas disabilitas tuna netra, Anjar Rahmansyah.
Baca juga: Pemkot Malang jelaskan soal tingginya angka kematian pasien COVID-19
Selain itu, Kepala Kejaksaan Negeri Kota Malang Andi Darmawangsa, Ketua Pengadilan Negeri Kota Malang Nuruli Mahdilis, Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Malang, Baroni, dan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Malang, Isroqunnajah.
"Kemudian salah satu influencer, Gilang Widya Pramana. Ini anak muda yang berangkat dari nol, dan saat ini sukses, bisa menjadi contoh untuk anak muda," kata Sutiaji.
Sutiaji menambahkan, Ia bersama istrinya yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Kota Malang tidak masuk dalam daftar penerima vaksin perdana, karena pernah terpapar virus corona beberapa waktu lalu.
Baca juga: Malang Raya sepakat terapkan PSBB sesuai karakteristik daerah
"Saya secara usia masih bisa, namun, karena sudah terpapar COVID-19 maka saya tidak masuk. Vaksin ini merupakan percepatan penanganan COVID-19," kata Sutiaji.
Berdasarkan data yang dikeluarkan Pemerintah Kota Malang sebelumnya, seharusnya ada 12 tokoh yang menjalani vaksinasi perdana di Kota Malang. Namun, Kabag Ops Polresta Malang Kota, Kompol Sutantyo batal menerima vaksin tersebut.
Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Leonardus Simarmata menyatakan bahwa Kompol Sutantyo dijadwalkan ulang untuk menerima vaksin tersebut karena hasil swab PCR dari istri yang bersangkutan dinyatakan positif COVID-19.
Baca juga: Puluhan ASN Dinas Perhubungan Kota Malang terpapar COVID-19
"Nanti menyusul, karena hasil swab PCR istri Kabag Ops dinyatakan positif COVID-19. Sehingga, Kabag Ops masuk kategori kontak erat, dan harus swab PCR ulang, sebelum divaksin," kata Leonardus.
Di Kota Malang, hingga saat ini tercatat secara keseluruhan ada sebanyak 5.203 kasus konfirmasi positif COVID-19. Dari total tersebut, sebanyak 4.310 orang dilaporkan telah sembuh, 460 orang dinyatakan meninggal dunia, dan sisanya berada dalam perawatan.
Baca juga: Keterisian ruang isolasi COVID-19 RSSA Malang capai 85 persen
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021