Anggota Komisi VII DPR RI Saadiah Uluputty meminta Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) agar meningkatkan koordinasi dengan PT Pertamina (Persero) untuk segera melakukan penyelesaian program serta menggencarkan pelatihan sistem digitalisasi SPBU.Kami minta ada pelatihan dan sosialisasi yang benar tentang sistem digitalisasi ini kepada pengelola SPBU agar tujuan digitalisasi ini dapat tercapai dengan baik...
"Kami minta ada pelatihan dan sosialisasi yang benar tentang sistem digitalisasi ini kepada pengelola SPBU agar tujuan digitalisasi ini dapat tercapai dengan baik sesuai yang diharapkan," kata Saadiah dalam rilis di Jakarta, Kamis.
Saadiah mengingatkan pelatihan tersebut dilakukan mengingat sistem digitalisasi SPBU dilaksanakan dalam rangka pengawasan dan pengendalian Bahan Bakar Minyak (BBM), termasuk pemasangan Automatic Tank Gauge (ATG), Electronic Data Capture (EDC), serta CCTV Analitic.
Baca juga: Pertamina resmi terapkan digitalisasi 5.518 SPBU di seluruh Indonesia
Baca juga: Pertamina sebut digitalisasi SPBU antisipasi stok BBM kosong
Anggota DPR asal Maluku ini menambahkan biasanya yang terjadi alat digitalisasi tersebut akan rusak dan tidak ada tindak lanjut karena tidak ada pemeliharaannya.
Ia juga meminta BPH Migas dapat mengejar target realisasi Program BBM Satu Harga karena di sejumlah daerah tingkat kemajuannya dinilai masih rendah.
"Selain harga, ketersediaan stok juga penting, khususnya daerah kepulauan sering terjadi kelangkaan BBM," tegas Saadiah.
Saadiah juga meminta agar Program BBM Satu Harga ditambah di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal, agar percepatan ketersediaan dan distribusi BBM di masyarakat secara menyeluruh dapat terpenuhi.
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) melanjutkan program digitalisasi SPBU dengan mengembangkan sistem baru yakni autoreplenishment dan prepurchase.
Baca juga: Lanjutkan digitalisasi SPBU, Pertamina kembangkan sistem baru
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021