• Beranda
  • Berita
  • Segmen SUV masih jadi "backbone" penjualan BMW di Indonesia

Segmen SUV masih jadi "backbone" penjualan BMW di Indonesia

28 Januari 2021 18:11 WIB
Segmen SUV masih jadi "backbone" penjualan BMW di Indonesia
BMW X3 sDrive20i. ANTARA/BMW Group Indonesia.

X7 adalah tipe paling tinggi untuk X Series di Indonesia. Dari awal, kita usdah punya strategi untuk CKD di Indonesia

BMW Group Indonesia mengungkapkan bahwa kendaraan segmen utilitas sport (SUV) masih menjadi tulang punggung utama penjualan BMW di Indonesia pada 2020.

"SUV masih menjadi backbone, terutama untuk model X1. Harapannya (model ini) bisa menjadi backbone (penjualan) di 2021," kata VP of Sales BMW Group Indonesia Bayu Riyanto melalui jumpa pers virtual, Kamis.

Menurut Bayu, salah satu faktor yang mendorong SUV terus menjadi minat di Tanah Air adalah karena ketika pandemi, ada tren yang mulai berubah dan lebih dekat dengan masyarakat Indonesia.

Baca juga: BMW ingin gandakan penjualan kendaraan listrik pada 2021

Pandemi agaknya cukup mendorong masyarakat beralih dari moda transportasi umum ke kendaraan pribadi untuk mobilitas yang lebih aman (individual mobility).

"Tren ini shifting, kita mulai mencari kenyamanan dan keamanan (berpergian)... Moda transportasi umum, security untuk menjamin keamanan dan kenyamanan mungkin sedikit kurang," kata Bayu.

Selain itu, Bayu menambahkan, permintaan dan minat yang tinggi untuk kendaraan segmen ini di Indonesia juga menjadi salah satu faktor BMW untuk merakit model-model SUV-nya di BMW Production Network 2, Gaya Motor, Sunter, Jakarta.

Salah satu model yang dirakit di sana adalah varian tertinggi seri X, BMW X7. Model ini dirakit secara Completely Knock Down (CKD), di mana selain dirakit, komponennya bisa diimpor atau diproduksi sendiri di dalam negeri.

Baca juga: BMW pasang target gandakan penjualan kendaraan listrik tahun ini

"X7 adalah tipe paling tinggi untuk X Series di Indonesia. Dari awal, kita usdah punya strategi untuk CKD di Indonesia," kata Bayu.

"Tahun lalu, demand X7 sangat besar, ketika batch pertama langsung sold out. Melihat kondisi itu, kami percaya diri untuk melanjutkan planning di awal. BMW belum pernah buat kendaraan seperti ini (X7) yang menarik dan sesuai market Indonesia," imbuhnya.

Bicara soal X7, Director of Communications BMW Group Indonesia, Jodie O’tania menambahkan, model ini merupakan model yang juga diminati penggemar BMW secara global. Sehingga, keputusan untuk merakit secara lokal dinilai sejalan dengan permintaan yang tak kalah tingginya di Indonesia, agar bisa didapatkan dengan cepat bagi pasar domestik.

"X7 diminati worldwide, harus rebutan untuk dapet stoknya. Setelah kita lakukan riset market, ini merupakan kendaraan yang sesuai di Indonesia, makanya kita memutuskan untuk dirakit secara lokal agar lebih cepat dapatnya, dengan banyak upgrade di situ," kata Jodie.

Baca juga: BMW fokuskan digitalisasi dan pasar "entry level"

Baca juga: BMW segarkan tampilan dan fitur X1, X3 dan X5 di Indonesia

Baca juga: BMW Seri 5 dan 3 hybrid terbaru dirilis Maret

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021