Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Prof Nizam meminta agar civitas akademika mendukung calon rektor pada pemilihan rektor di kampus.
“Jangan dicari-cari kesalahannya untuk diadukan, tetapi harus didukung penuh,” ujar Nizam dalam taklimat media secara daring di Jakarta, Kamis.
Ia menambahkan isu plagiarisme kerap muncul pada saat pemilihan rektor. Kondisi itu hampir terjadi pada pemilihan rektor di setiap kampus PTN.
Baca juga: Fokus strategi PJPI pada peningkatan kualitas pembelajaran
Dia menjelaskan setiap calon rektor tersebut dipilih dan telah melewati sejumlah tahapan. Seharusnya, yang terpilih tersebut dihormati dan didukung bersama.
“Perbedaan pendapat itu hal biasa. Kami harap setelah dilantik, konsolidasi internal itu segera terjadi, agar dapat bekerja bersama dalam memajukan kampus,” imbuh dia.
Dalam kesempatan itu, Nizam menegaskan bahwa tidak ada tindakan plagiarisme yang dilakukan oleh Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Muryanto.
Kemendikbud telah melakukan kajian dan tidak menemukan adanya unsur plagiarisme. Juga tidak ada pelanggaran hak cipta yang dilakukan oleh Muryanto.
“Kita tidak bisa menghukum seseorang akan hal yang tidak dilakukan dalam hal ini plagiarisme. Apa yang terjadi adalah penerbitan ulang,” kata dia.
Terpilihnya Muryanto sebagai rektor USU terganjal dugaan pemakaian kembali karya sendiri. Namun setelah diselidiki, karya yang diterbitkan Muryanto adalah open access atau dengan kata lain hak cipta pada penulis bukan penerbit. Muryanto sudah menarik karyanya pada penerbit lainnya.***3***
Baca juga: LPTK didorong bermitra dengan kampus kependidikan kelas dunia
Baca juga: Kemendikbud: Peta Jalan Pendidikan berisi wajib belajar 12 tahun
Baca juga: 20 ribu mahasiswa bantu majukan pendidikan di daerah 3T
Pewarta: Indriani
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021