Pengendali Ekosistem Hutan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar, Ade Putra di Lubukbasung, Kamis, mengatakan bunga langka itu ditemukan ketika petugas BKSDA bersama mahasiswa jurusan Biologi Universitas Negeri Padang (UNP) melakukan kunjungan ke salah satu pohon terbesar di Indonesia yang berada di tempat tersebut.
"Bunga langka itu kami temukan di sekitar pohon durian," katanya.
Baca juga: Warga Simaruok Agam temukan bunga langka saat berburu babi
Ia mengatakan, bunga yang biasa tumbuh di daerah tropis atau di Asia Tenggara tersebut mekar dengan diameter mencapai 33 centimeter dan tinggi 34 centimeter dari permukaan tanah," katanya.
Bunga tersebut akan mekar sempurna sampai dengan membusuk selama rentang waktu 7-10 hari.
Di lokasi saat itu juga ditemukan belasan vegetatif bunga bangkai jenis Amorphophallus titanum dan Amorphophallus gigas.
"Vegetatif kita temukan sekitar lokasi bunga bangkai itu mekar," katanya.
Bunga bangkai sendiri diketahui mengalami dua fase yaitu, fase vegetatif atau berdaun yang ditandai dengan adanya batang dan daun serta berlangsung sampai dengan dua tahun, dan fase generatif atau berbunga yang berlangsung selama 7-10 hari.
Berbeda dengan tumbuhan bunga Rafflesia yang disebut bunga berumah dua, bunga bangkai adalah bunga berumah satu yang memiliki bunga jantan dan betina.
Saat ini, ada empat jenis bunga bangkai yang ditemukan di wilayah Agam yakni Amorphophallus titanum, Amorphophallus gigas, Amorphophallus paoeniifolius, dan Amorphophallus variabilis. **
Baca juga: Bunga bangkai raksasa mekar di kebun warga Lubukbasung, Agam
Baca juga: Bunga Rafflesia mekar menggantung pada tumbuhan inang di Bengkulu
Baca juga: Bunga langka Rhizanthes ditemukan di kawasan Danau Maninjau
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021